Pages

Ads 468x60px

Jumat, 16 Oktober 2015

INDAH PADA WAKTUNYA


"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." ~ pengkhotbah 3:11


Pada suatu pagi disebuah desa, terdapat seorang ibu penjual tempe. Saat ibu itu hendak pergi ke pasar untuk menjual tempe-tempenya, ia mendapati tempe-tempenya belum jadi. Ibu itupun mulai ketakutan dan dia berpikir kalau tempe miliknya tidak akan terjual karena mana mungkin ada orang yang mau membeli tempe yang masih berbentuk kedelai. Kemudian penuh iman ibu itu mulai berdoa agar Tuhan memberi mujizat atas tempe-tempenya supaya tempenya bisa jadi dalam beberapa waktu ke depan. Setelah ibu itu melihat kembali, ternyata tidak ada perubahan pada tempenya kemudian ibu itu kembali berdoa karena dia pikir doanya tadi kurang sungguh-sungguh. Dan hal yang sama terjadi pada tempenya, yaitu tidak ada perubahan. Ibu itu lantas berpikir, mungkin Tuhan tidak mau menolongnya dan akhirnya ibu itu tetap pergi ke pasar. Sesampainya di pasar, tempe milik pedagang lain sudah mulai habis dan semakin siang keadaan pasar semakin sepi. Ibu itupun mulai putus asa karena tidak ada yang mau membeli tempenya dan kembali berpikir bahwa Tuhan tidak peduli kepadanya. Saat beranjak meninggalkan pasar tiba-tiba ada seorang ibu yang bertanya padanya, "Bu, apa ibu punya tempe yang belum jadi? Kalau punya saya mau borong semua, karena anak saya ada di kota pengen tempe dari desa." Ibu penjual tempe itu tidak menjawab dan sambil memegang tempenya dia berpikir, "jangan-jangan tempeku sudah jadi?", kemudian ibu itu kembali berdoa kepada Tuhan, kali ini doanya, "Tuhan, kali ini tolong aku, jangan kabulkan doa-doaku tadi. Semoga tempe-tempeku belum jadi." Ternyata setelah dilihat tempe ibu itu memang belum jadi. Dan dia menjual semua tempenya tanpa sisa satupun pada pembeli tadi.

Dari cerita di atas kita dapat memetik beberapa kesimpulan.

1. Tuhan tidak pernah tinggalkan kita, apalagi tidak memperhatikan kehidupan kita seperti yang ibu penjual tempe itu pikirkan. Di dalam Matius 6:25-34 jelas sekali dicerita bahwa Tuhan memperhatikan ciptaanNya. Lihat ayat 26, bahkan burung saja diperhatikan apalagi kita manusia yang katanya makhluk ciptaanNya yang paling sempurna, diciptakan seturut dengan rupa Allah.
 

2. Tuhan memang pernah mengatakan, "Mintalah maka akan diberikan kepadamu...." dan ibu tadi sudah melakukannya, tetapi kenapa doa pertama dan kedua tidak dikabulkan? Kita harus ingat, "SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA". Coba baca lagi ayat di atas, Pengkhotbah 3:11. Tuhan pasti dengar setiap doa kita dan Dia akan menjawab indah pada waktunya. Jawaban Tuhan nggak ada yang keduluan dan nggak ada yang terlambat, tepat pada waktunya.
 

3. Cara Tuhan menolong kita, kadang kala tidak seperti yang kita pikirkan. Dia bisa menggunakan 1001 cara buat menolong kita. Kita tidak akan bisa menyelami pekerjaan Tuhan.

Maka dari itu marilah kita lebih lagi mengenal siapa Yesus Tuhan kita, lebih lagi hidup di dalamNya, karena bersama Yesus kita punya segala-galanya dan jaminan akan hidup kekal ada pada kita. Jadilah pribadi yang selalu menyenangkan hati Bapa. GBU.


[ BEAUTIFUL IN ITS TIME ]

"He has made everything beautiful in its time, even He has also set eternity in their hearts. But man can not explore what God has done from beginning to end." ~ Preacher 3:11


One morning in a village, there is a mother tempe seller. When the mother was about to go to the market to sell tempe-tempe, tempe-tempenya he found unfinished. Mother even then began to fear and he thinks that his tempeh will not be sold because where there may be people who want to buy soybean tempeh is still shaped. Then full faith that the mother began to pray that God will give the miracle of tempe-tempenya tempenya so that it could be in the near future. After the mother was looking back, there was no change in tempenya later the mother returned to pray because he thought his prayers had been less seriously. And the same thing happened to tempenya, ie no change. Mother was then thought, maybe God does not want to help him and eventually the mother was still going to the market. Arriving in the market, other traders owned tempeh is running out and more and more quiet during the state of the market. Mother and even then getting desperate because no one wants to buy tempenya and re-think that God does not care about him. When he left the market all of a sudden there was a mother who asked her, "Mom, what's mother had tempeh unfinished? If I had my wish borong all, because my son is in town want tempeh from the village." Mother seller tempeh was not answering and holding tempenya he thought, "lest tempeku finished?", Then the mother came back to pray to God, this time praying, "God, this time, help me, please grant my prayers earlier. Hopefully tempe-tempeku not yet finished. " Apparently after the mother tempeh seen it is not yet finished. And he sold all tempenya without any remainder on the buyer earlier.

From the above story we can reap some conclusions.

1. God has never left us, especially not regard our lives as mothers tempe seller thought it would. In Matthew 6: 25-34 clearly dicerita that God notices creation. See paragraph 26, even a bird we note especially human beings he most perfect creation, made in the image of God.
 

2. God did say, "Ask and will be given to you ...." and the mother had been doing, but why the first and second prayers go unanswered? We must remember, "EVERYTHING BEAUTIFUL IN TIME". Try read again the paragraph above, Ecclesiastes 3:11. God must have heard every prayer and He will answer beautiful in its time. God answers no one is preceded by and nobody late, just in time.
 

3. How God help us, sometimes not as we think. He could use a 1001 ways for helping us. We will not be able to dive into the Lord's work.
 

Therefore let us be longer know who Jesus is our Lord, even more alive in Him, because with Jesus we have everything and assurance of eternal life is ours. Be personal is always pleasing to the Father. GBU.

Tidak ada komentar:

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates