Pages

Ads 468x60px

Selasa, 06 Januari 2015

JAWAB TIDAK


Ada seorang pemuda sedari kecil hingga ia dewasa selalu dimusuhi oleh orang-orang disekitarnya. Sewaktu kecil, ia rajin pergi kesekolah minggu dan mendengar firman Tuhan dan Roh Kudus itu hidup dalam hatinya.

Saat ia kecil, orang tuanya memintanya untuk berbohong dan mencuri, namun ia menjawab TIDAK dan tetap pada pendiriannya yaitu berbuat dengan jujur dan benar di hadapan Tuhan
. Saat membantah orang tuanya, ia mendapatkan perlakuan kasar akibat dari ketidakpatuhannya. Ia hanya berpikir bahwa, "Setiap pukulan ayahnya, Tuhan akan menggantinya dengan berkat di kemudian hari.

Saat remaja, teman-teman sekolah mengajaknya untuk membolos dan memakai narkoba, namun ia menjawab TIDAK. Tak heran jika akhirnya ia menjadi bual-bualan oleh teman-temannya di sekolah. Dia hanya berpikir, "Aku rela disiksa asal aku tetap hidup kudus."

Berkat kesalehannya itu, ia menjadi pemuda yang sukses dalam pendidikannya. Ia selalu mendapat nilai-nilai yang memuaskan dan ia cepat mendapatkan pekerjaan. Jabatan yang ia terima pun tidak main-main. Namun dirinya mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak. Atasannya menyuruhnya untuk korupsi atau ia akan dikeluarkan dari perusahaan tersebut. Lagi-lagi ia menjawa TIDAK dan memilih untuk keluar.

Namun disaat masa sulit melanda, tangan Tuhan nyata bekerja dalam hidupnya. Dia mulai membuka usaha kecil-kecilan dan sangat diberkati sehingga ia mampu membuka usaha yang besar dan memperkerjakan ratusan karyawan.

Ada banyak tekanan di dunia ini untuk membawa kita ke hal-hal buruk. Iblis bekerja dengan berbagai macam cara agar kita jatuh di dalam dosa. Katakan TIDAK bila hal itu memang bertentang dengan kehendak Allah.

Kita boleh dibuang oleh dunia, kita boleh mengalami kerugian yang luar biasa, kita boleh dihina ataupun dikucilkan saat kita berkata TIDAK pada rayuan iblis, namun percaya bahwa Tuhan akan selalu berkata YA untuk memberkati kita secara luar biasa.

Janganlah kamu merugikan satu sama yang lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.___Imamat 25:17.


Minggu, 04 Januari 2015

BUKAN BESAR ATAU KECIL


Banyak orang akan merasa malu bila terus mengerjakan hal-hal kecil atau mengerjakan hal-hal yang di anggap "rendah" dalam lingkungan masyarakat. Mungkin kita memandang rendah seseorang dengan pekerjan sebagai tukang sampah. Bau, kotor, dekil dsb, namun pernahkah kita menyadari bahwa pekerjaan mereka sangatlah berarti bagi kelangsungan hidup kita.

Apa yang terjadi bila tidak ada tukang sampah? Akan ada banyak kotoran/sampah dimana-mana yang tidak lama kemudian akan membusuk, menimbulkan bau tak sedap, dan menjadi sumber penyakit.

Kerjakan apa saja dengan baik dan jangan melihat besar atau kecil peranan pekerjaan itu. Apa yang telah kita lakukan akan selalu bermanfaat yang mungkin orang lain tidak menyadari akan hal itu.

Seperti sebutir pasir yang kecil, yang setiap partikelnya tidak menempel secara sempurna, maka tidak akan pernah ada gedung-gedung bertingkat yang berdiri dengan megahnya. Semua tersusun dari bahan-bahan yang sangat kecil.

Demikian pula dengan kehidupan kita. Banyak hal kecil yang mungkin tidak kita sadari telah membentuk kita sebagai pribadi seperti sekarang ini. Perhatikan orang tua, keluarga, teman, sahabat atau yang lainnya, walau kecil namun itu akan selalu diberikan kepada kita setiap harinya.

Lakukan segala sesuatu dengan kasih. Mungkin saat ini kita tidak bisa memberikan hadiah yang mahal bagi keluarga kita, namun perhatian kecil yang sederhana sudahlah sangat berarti bagi mereka.

Mungkin kita tidak pernah mendapatkan berkat yang besar seketika itu juga, namun tanpa kita sadari Tuhan selalu memberikan berkat-Nya setiap hari dan tidak pernah terputus. Dan bila kita jumlahkan selama keseluruhan hidup ini, kita tidak akan pernah mampu menghitungnya.

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! __Ratapan 3:22-23.


Sabtu, 03 Januari 2015

MENGATASI RASA TAKUT DAN KHAWATIR


Rasa takut dan khawatir seperti saudara kembar, selalu bersama. Dalam hidup manusia, setelah jatuh dalam dosa, rasa takut dan khawatir tidak bisa dihindarkan: Orang miskin takut kelaparan dan khawatir dengan uang, sebaliknya yang kaya takut hartanya habis serta khawatir bagaimana menabung hartanya.

Rasa takut dan khawatir itu normal, karena ketika Yesus ditaman Getsemani, di katakan di Luk 22:44, "Ia sangat ketakutan......peluhnya seperti titik darah bertetesan ketanah". seorang psyater mengatakan rasa takut dalam batas normal itu baik, karena hal itu membangun semangat para atlet untuk berjuang, businessman bisa bersaing, memberi kekuatan, imaginasi dan ide baru, ambisi, serta melindungi dari bahaya. Jadi, Tuhan memang memberikan rasa takut tersebut, supaya kita bisa menyadari dan bereaksi.

Pandangan Tuhan terhadap rasa takut, khawatir, depresi dan putus asa:

Tuhan kita sangat baik, Dia memperhatikan keadaan orang yang dalam takut dan khawatir. Tuhan memperhatikan kebutuhan Elia secara jasmani, emosi dan rohani.
* Tuhan membiarkan dia tidur, sehingga Elia pulih dari keletihannya.
* Mengutus malaikatNya untuk memberi Elia makan dan minum.
* Tuhan memperlihatkan Diri kepada Elia (1 Raj 19:1-18), Tuhan tahu Elia sangat membutuhkan ini:
- Dia menghibur dengan bertanya, "Apakah kerjamu disini Elia?" (Ay 9:13)
- Tuhan menyegarkan Elia dengan angin sepoi-sepoi (Ay 12), dengan lembut dan belas kasihan.
- Allah membuktikan bahwa Ia yang memegang kendali atau kontrol, Elia tidak seorang diri untuk melakukan rencanaNya, dia diperintahkan kembali ke Damaskus mengurapi Hazael, Yehu dan Elia dan masih ada 7000 orang yang tidak menyembah Baal.

Kesimpulan:

* Rasa takut dan kekuatiran itu hal yang normal bagi manusia.
* Tuhan tetap memegang kendali dalam kehidupan dan masalah kita,
1 Pet 5:7 Petrus mengatakan: "Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu!
Mat 6:27 Yesus berkata: "Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya?"


AKU RINDU


Di sebuah stasiun kereta api, pagi-pagi benar sudah dikerumuni oleh banyak orang yang tentu sedang menunggu kereta. Terdapat juga seorang pria tua dan anak perempuannya yang masih kecil. Saat kereta datang, pria tua itu buru-buru memasuki kereta.

Dalam perjalanan, si pria tua itu baru sadar bahwa ia telah meninggalkan putrinya sendirian di stasiun. Pria tua itu kembali ke stasiun dan mendapati putrinya hilang. Betapa hancurnya hatinya bahwa ia tidak mampu menjaga anak semata wayangnya.

Tahun pun berganti, anaknya telah menikah dengan pria kaya. Namun masih ada kerinduan yang luar biasa untuk bisa dapat bertemu dengan ayahnya. Dia benar-benar membenci tempat di mana ayahnya telah dengan sengaja membuangnya.

Tiba-tiba gadis itu ingin kembali ke stasiun untuk melepaskan kerinduan. Untuk mengenang detik-detik terakhir saat masih bersama ayahnya. Betapa terkejutnya saat didapati ada seorang pria tua berdiri di depan stasiun. Raut mukanya masih sama, dia adalah ayahnya. Ternyata sang ayah selalu menunggunya di stasiun setiap hari. Tidak ada rasa lelah ataupun bosan, bahkan setiap hari selalu ada harapan baru dan yakin bahwa ia akan bertemu anaknya.

Mungkin kita kecewa saat orangtua/orang-orang di sekitar tampak tidak memperdulikan kita. Itu bukan berarti mereka tidak menyayangi dan mengasihi kita. Begitu juga dengan Allah kita di surga, mungkin doa/permohonan kita tidak dijawab, atau bahkan kita merasa bahwa Tuhan begitu jauh dengan kita.

Kita akan selalu hidup dalam hati orang-orang terdekat kita terutama orang tua kita. Begitu pula dengan Tuhan yang tidak akan pernah sedetik pun berpaling dari kita. Tuhan selalu memberikan berkat dan harapan yang baru di setiap hari-hari kita.

Saat Tuhan belum menjawab doa kita, maka disaat itulah Tuhan sedang menguji kesabaran dan kesetiaan kita. Apakah kita masih mengandalkan Tuhan disaat-saat tersulit dalam hidup kita? Atau kita akan lari jauh meninggalkan Tuhan untuk meminta pertolongan pada dukun-dukun atau Eyang Subur?

Tuhan hanya rindu hati kita. Hati yang benar-benar tulus mengasihi Dia. Tuhan begitu menyayangi kita dan tidak pernah menuntut apapun dari kita. Tidak ada yang lebih indah selain bersekutu dekat dengan Tuhan.

Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberiaan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberi yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." __Matius 7:9-11.

                                            Tuhan memberkati

SEMAKIN MANIS


Ada seorang anak kecil dengan segelas air putih di tangannya. Ia pergi ke dapur untuk melihat ibunya memasak. Lalu anak itu mengamati setoples penuh gula dan mengambilnya. Anak itu mengambil satu sendok gula kemudian mengaduknya sambil sesekali tersenyum kepada ibunya.

Bukan hanya sekali saja ia menyendok gula dan memasukkannya ke dalam gelas lalu mengaduknya. Sudah hampir sete
ngah toples gula tersebut pindah ke dalam gelas anak kecil tersebut. Ibunya pun menjadi bertanya-tanya dengan apa yang tengah dilakukan anaknya tersebut.

"Apa yang kau lakukan nak?"

"Sedang mengambil gula lalu mengaduknya dalam gelasku bu."

"Mengapa kau menghabiskan gula ibu? Lagi pula tidak terjadi hal hebat dalam gelasmu itu."

"Mengapa tidak terjadi hal yang hebat bu, namun coba itu rasakan air dalam gelasku. Manis, lebih manis setiap kali aku menambah gulanya. Bukan hal yang istimewa jika dilihat dari luar, namun ibu akan merasakan perbedaan yang luar biasa jika mencicipnya."

Terkadang kita merasa sudah terlalu sering berdoa dan meminta permohonan yang sama setiap harinya kepada Tuhan. Dan bila kita lihat dari luar, memang tidak ada tanda-tanda mujizat yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita.

Doa adalah sebuah "gula" dalam "gelasnya" Tuhan. Semakin kita banyak berdoa, maka akan semakin manis di hadapan Tuhan. Tuhan tidak akan diam begitu saja melihat kesetian kita dan harapan-harapan kita dalam setiap doa yang kita panjatkan.

Tuhan sedang "mengaduk" doa-doa itu dan membuatnya menjadi manis keseluruhan. Sama seperti seorang penjual minum, jika rasa manis sudah dirasakan pas maka penjual itu akan memberikannya kepada sang pembeli. Demikian juga dengan Tuhan, jika doa dan semua usaha kita sudah "pas" maka Tuhan akan memberikan dan menyatakan mujizat-mujizatNya dalam hidup kita.

Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.__Mazmur 119:103.

                                         Tuhan memberkati

Jumat, 02 Januari 2015

JODOH BERDASARKAN SHIO, APA KATA ALKITAB SOAL HAL INI?


Baru-baru ini salah satu situs di Indonesia merilis secara lengkap mengenai jodoh yang cocok dan tidak bersadarkan shio. Dituliskan disana bahwa shio-shio ini mewakili karakter seseorang sehingga itu dapat menjadi panduan kita dalam mencari pasangan hidup yang tepat.

Shio Tikus, misalkan, disebutkan sangat pas bila bersanding dengan Shio Naga, Monyet, dan kerbau. Dituliskan juga bahwa orang-orang yang memiliki shio ini harus menghindari menjalin kasih dengan orang-orang bershio kambing, kuda, Kelinci, dan Ayam.

Tentu menjadi pertanyaan bagi Anda, para lajang yang takut akan Tuhan, haruskah kita mempercayai hal ini? Apa kata Alkitab mengenai jodoh?
 

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua terlebih dahulu. Jika kita meneliti lebih dalam mengenai jodoh yang terdapat di dalam Alkitab, maka ada dua hal yang menjadi garis bagi kita ketika akan memilih suami/istri kita:

1. Dia harus merupakan orang-orang yang takut akan Tuhan. Rasul Paulus dalam II Korintus 6:14 menuliskan dengan hikmat Allah, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"

Kata-kata "pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya" harus digarisbawahi karena Allah memang tidak menginginkan umat-Nya berpasangan dengan orang-orang yang tidak mengenal-Nya. Sejarah bahkan membuktikan orang-orang yang menikah dengan orang-orang yang tidak takut akan Tuhan justru akan menjauh dari iman-Nya.

2. Dia harus Dewasa. Memang Alkitab tidak secara eksplisit mengungkapkan bahwa salah satu syarat memilih pasangan hidup adalah orang itu harus dewasa. Namun, kita tahu bahwa pernikahan atau jodoh adalah urusan serius yang mana hanya orang-orang dewasa saja yang bisa melakukannya.

Lalu kalau begitu, bagaimana kita bisa mengetahui orang ini adalah dewasa secara fisik dan rohani? Tengoklah perkataan, pikiran dan tingkah lakunya. "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu." 1 Korintus 13:11.

Jadi, menjawab pertanyaan pertama diatas adalah salah besar menentukan jodoh kita berdasarkan shio. Anda diberi Tuhan segala yang dibutuhkan untuk memilih pasangan hidup Anda. Gunakanlah semua tools yang ada di dalam diri Anda dengan sebaik mungkin. Andalkan Tuhan di dalam proses pencariannya dan yang lain.

Semoga Bermanfaat Buat Anda Yang Lagi mau Mencari Jodoh.

                                             Tuhan memberkati

Kamis, 01 Januari 2015

BILA TUHAN TIDAK MENGARUNIAI ANAK


BIMBINGAN ALKITABIAH: SUAMI ISTRI YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK
TIP: RAHASIA HIDUP BAHAGIA SEKALIPUN TANPA ANAK

Salam Kasih,

Tidak dapat dimungkiri bahwa kehadiran seorang anak sangat dinantikan oleh semua pasangan. Bagi kebanyakan orang, rumah tangga seolah belum lengkap tanpa kehadiran seorang anak. Bukan perkara mudah bagi pasangan tanpa anak untuk hidup dalam anggapan-anggapan tersebut. Lalu, apakah yang harus dilakukan oleh pasangan yang tidak dikaruniai anak? Mungkinkah mereka bisa menjalani kehidupan pernikahan dengan bahagia? Belajar dari beberapa tokoh Alkitab akan sangat membantu untuk menghadapi situasi ini. Meski tanpa kehadiran seorang anak, percayalah bahwa Allah tetap memberikan sukacita dalam kehidupan pernikahan Anda.

BIMBINGAN ALKITABIAH:

Kisah Rahel dan Lea melukiskan betapa pentingnya bagi seorang wanita untuk melahirkan anak laki-laki untuk suaminya__ Kejadian 30:1-24.

Seruan Rahel , "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati."__Kejadian 30:1, menggambarkan perasaan setiap istri. Dan sudah pasti banyak suami yang merasa risau atau akan menyetujui jawaban Yakub, "Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?"__Kejadian 30:2.

Kemandulan bukan hanya masalah fisik atau sosial. Berbagai arti yang dalam secara rohani juga dikaitkan dengan masalah ini. Musa menjanjikan kepada umat Israel bahwa apabila mereka mentaati Tuhan, berkat akan menyusul, "Engkau akan diberkati lebih dari segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu."__ Ulangan 7:14 Oleh sebab itu kemandulan dianggap sebagai akibat dari ketidaktaatan kepada Allah.

Sulit bagi kita untuk membayangkan betapa menghancurkannya semua kejadian ini bagi wanita yang tidak dapat melahirkan anak. Secara rohani ia bingung, secara sosial ia malu, dan secara psikologis ia tertekan. Ia telah menikah dengan seorang pria yang ingin mempunyai anak untuk menjamin kesinambungan garis keluarganya. Sang suami mungkin tetap mencintainya, tetapi si istri tetap tidak merasa terhibur olehnya__1 Samuel 1:6-8.

TIP:
Salah satu tugas yang diberikan kepada manusia adalah "beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi". Artinya, manusia harus berkembang biak. Akan tetapi,__ Kejadian 2:24 menunjukkan bahwa pernikahan menuntun kepada kesatuan, namun hasil dari kesatuan, yaitu anak, tidak dituliskan. Jadi, secara umum manusia memang harus berkembang biak, tetapi kesatuan suami istri lebih penting. Karena itu, jika suami istri tidak memiliki anak, jangan berpikir bahwa pernikahannya gagal. Ketika sebuah pernikahan tidak memenuhi maksud umum Allah untuk beranak cucu dan bertambah banyak, mungkin Allah mendesain pernikahan itu untuk tugas khusus.

Daripada terus merasa gagal, tidak sempurna, atau bersalah; suami istri sebaiknya mencari apa maksud Allah dengan tidak memberikan keturunan kepada mereka. Adakah tugas khusus yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan?

Tuhan kadang mengizinkan sepasang suami istri tidak memiliki anak agar hidupnya menghasilkan buah yang banyak bagi Dia. Tuhan menugaskan mereka untuk menggerakkan organisasi-organisasi dan beberapa orang untuk melakukan proyet pembinaan karakter, pertolongan bagi ketidakadilan, atau pengetasan kemiskinan. Jika mereka memiliki anak, mereka belum tentu bisa melayani seefektif itu.

Meskipun begitu, tidak berarti tugas yang dilakukan pasangan tanpa anak harus dalam skala besar. Mereka bisa memberi dukungan keuangan sambil memantau perkembangan jiwa anak-anak kurang mampu atau yatim piatu. Mereka tidak harus menarik anak-anak untuk menjadi keluarga mereka, mereka bisa mengunjungi anak-anak untuk berbincang-bincang dan malakukan pembinaan. Tugas-tugas besar ini membutuh pencurahan waktu, tenaga, dan uang. Dan, orang-orang yang tidak memiliki anak akan lebih leluasa melakukannya. Dengan tugas khusus ini, walaupun sepasang suami istri tidak memiliki anak, mereka sedang menyelamatkan banyak anak.

Dari pada terus bersedih karena tidak memiliki anak, pasangan suami istri sebaiknya mempersiapkan masa tua mereka dengan baik. Karena itu, selama masih sehat, gunakanlah waktu sebaik mungkin untuk mempersiapkan keuangan untuk membiayaan hari tua yang akan dilalui dengan tinggal di rumah.

__Semoga Bermanfaat Dan Tuhan Memberkati__

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates