skip to main |
skip to sidebar
Ada
seorang pemuda sedari kecil hingga ia dewasa selalu dimusuhi oleh
orang-orang disekitarnya. Sewaktu kecil, ia rajin pergi kesekolah minggu
dan mendengar firman Tuhan dan Roh Kudus itu hidup dalam hatinya.
Saat ia kecil, orang tuanya memintanya untuk berbohong dan mencuri,
namun ia menjawab TIDAK dan tetap pada pendiriannya yaitu berbuat dengan
jujur dan benar di hadapan Tuhan. Saat
membantah orang tuanya, ia mendapatkan perlakuan kasar akibat dari
ketidakpatuhannya. Ia hanya berpikir bahwa, "Setiap pukulan ayahnya,
Tuhan akan menggantinya dengan berkat di kemudian hari.
Saat
remaja, teman-teman sekolah mengajaknya untuk membolos dan memakai
narkoba, namun ia menjawab TIDAK. Tak heran jika akhirnya ia menjadi
bual-bualan oleh teman-temannya di sekolah. Dia hanya berpikir, "Aku
rela disiksa asal aku tetap hidup kudus."
Berkat kesalehannya
itu, ia menjadi pemuda yang sukses dalam pendidikannya. Ia selalu
mendapat nilai-nilai yang memuaskan dan ia cepat mendapatkan pekerjaan.
Jabatan yang ia terima pun tidak main-main. Namun dirinya mendapat
banyak tekanan dari berbagai pihak. Atasannya menyuruhnya untuk korupsi
atau ia akan dikeluarkan dari perusahaan tersebut. Lagi-lagi ia menjawa
TIDAK dan memilih untuk keluar.
Namun disaat masa sulit
melanda, tangan Tuhan nyata bekerja dalam hidupnya. Dia mulai membuka
usaha kecil-kecilan dan sangat diberkati sehingga ia mampu membuka usaha
yang besar dan memperkerjakan ratusan karyawan.
Ada banyak
tekanan di dunia ini untuk membawa kita ke hal-hal buruk. Iblis bekerja
dengan berbagai macam cara agar kita jatuh di dalam dosa. Katakan TIDAK
bila hal itu memang bertentang dengan kehendak Allah.
Kita
boleh dibuang oleh dunia, kita boleh mengalami kerugian yang luar biasa,
kita boleh dihina ataupun dikucilkan saat kita berkata TIDAK pada
rayuan iblis, namun percaya bahwa Tuhan akan selalu berkata YA untuk
memberkati kita secara luar biasa.
Janganlah kamu merugikan
satu sama yang lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab
Akulah TUHAN, Allahmu.___Imamat 25:17.

Banyak orang akan merasa malu bila terus mengerjakan hal-hal kecil atau mengerjakan hal-hal yang di anggap "rendah" dalam lingkungan masyarakat. Mungkin kita memandang rendah seseorang dengan pekerjan sebagai tukang sampah. Bau, kotor, dekil dsb, namun pernahkah kita menyadari bahwa pekerjaan mereka sangatlah berarti bagi kelangsungan hidup kita.
Apa yang terjadi bila tidak ada tukang sampah? Akan ada banyak kotoran/sampah dimana-mana yang tidak lama kemudian akan membusuk, menimbulkan bau tak sedap, dan menjadi sumber penyakit.
Kerjakan apa saja dengan baik dan jangan melihat besar atau kecil peranan pekerjaan itu. Apa yang telah kita lakukan akan selalu bermanfaat yang mungkin orang lain tidak menyadari akan hal itu.
Seperti sebutir pasir yang kecil, yang setiap partikelnya tidak menempel secara sempurna, maka tidak akan pernah ada gedung-gedung bertingkat yang berdiri dengan megahnya. Semua tersusun dari bahan-bahan yang sangat kecil.
Demikian pula dengan kehidupan kita. Banyak hal kecil yang mungkin tidak kita sadari telah membentuk kita sebagai pribadi seperti sekarang ini. Perhatikan orang tua, keluarga, teman, sahabat atau yang lainnya, walau kecil namun itu akan selalu diberikan kepada kita setiap harinya.
Lakukan segala sesuatu dengan kasih. Mungkin saat ini kita tidak bisa memberikan hadiah yang mahal bagi keluarga kita, namun perhatian kecil yang sederhana sudahlah sangat berarti bagi mereka.
Mungkin kita tidak pernah mendapatkan berkat yang besar seketika itu juga, namun tanpa kita sadari Tuhan selalu memberikan berkat-Nya setiap hari dan tidak pernah terputus. Dan bila kita jumlahkan selama keseluruhan hidup ini, kita tidak akan pernah mampu menghitungnya.
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! __Ratapan 3:22-23.

Rasa
takut dan khawatir seperti saudara kembar, selalu bersama. Dalam hidup
manusia, setelah jatuh dalam dosa, rasa takut dan khawatir tidak bisa
dihindarkan: Orang miskin takut kelaparan dan khawatir dengan uang,
sebaliknya yang kaya takut hartanya habis serta khawatir bagaimana
menabung hartanya.
Rasa takut
dan khawatir itu normal, karena ketika Yesus ditaman Getsemani, di
katakan di Luk 22:44, "Ia sangat ketakutan......peluhnya seperti titik
darah bertetesan ketanah". seorang psyater mengatakan rasa takut dalam
batas normal itu baik, karena hal itu membangun semangat para atlet
untuk berjuang, businessman bisa bersaing, memberi kekuatan, imaginasi
dan ide baru, ambisi, serta melindungi dari bahaya. Jadi, Tuhan memang
memberikan rasa takut tersebut, supaya kita bisa menyadari dan bereaksi.
Pandangan Tuhan terhadap rasa takut, khawatir, depresi dan putus asa:
Tuhan kita sangat baik, Dia memperhatikan keadaan orang yang dalam
takut dan khawatir. Tuhan memperhatikan kebutuhan Elia secara jasmani,
emosi dan rohani.
* Tuhan membiarkan dia tidur, sehingga Elia pulih dari keletihannya.
* Mengutus malaikatNya untuk memberi Elia makan dan minum.
* Tuhan memperlihatkan Diri kepada Elia (1 Raj 19:1-18), Tuhan tahu Elia sangat membutuhkan ini:
- Dia menghibur dengan bertanya, "Apakah kerjamu disini Elia?" (Ay 9:13)
- Tuhan menyegarkan Elia dengan angin sepoi-sepoi (Ay 12), dengan lembut dan belas kasihan.
- Allah membuktikan bahwa Ia yang memegang kendali atau kontrol, Elia
tidak seorang diri untuk melakukan rencanaNya, dia diperintahkan kembali
ke Damaskus mengurapi Hazael, Yehu dan Elia dan masih ada 7000 orang
yang tidak menyembah Baal.
Kesimpulan:
* Rasa takut dan kekuatiran itu hal yang normal bagi manusia.
* Tuhan tetap memegang kendali dalam kehidupan dan masalah kita,
1 Pet 5:7 Petrus mengatakan: "Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu!
Mat 6:27 Yesus berkata: "Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya?"

Di
sebuah stasiun kereta api, pagi-pagi benar sudah dikerumuni oleh banyak
orang yang tentu sedang menunggu kereta. Terdapat juga seorang pria tua
dan anak perempuannya yang masih kecil. Saat kereta datang, pria tua
itu buru-buru memasuki kereta.
Dalam perjalanan, si pria tua
itu baru sadar bahwa ia telah meninggalkan putrinya sendirian di
stasiun. Pria tua itu kembali ke stasiun dan mendapati putrinya hilang. Betapa hancurnya hatinya bahwa ia tidak mampu menjaga anak semata wayangnya.
Tahun pun berganti, anaknya telah menikah dengan pria kaya. Namun masih
ada kerinduan yang luar biasa untuk bisa dapat bertemu dengan ayahnya.
Dia benar-benar membenci tempat di mana ayahnya telah dengan sengaja
membuangnya.
Tiba-tiba gadis itu ingin kembali ke stasiun untuk
melepaskan kerinduan. Untuk mengenang detik-detik terakhir saat masih
bersama ayahnya. Betapa terkejutnya saat didapati ada seorang pria tua
berdiri di depan stasiun. Raut mukanya masih sama, dia adalah ayahnya.
Ternyata sang ayah selalu menunggunya di stasiun setiap hari. Tidak ada
rasa lelah ataupun bosan, bahkan setiap hari selalu ada harapan baru dan
yakin bahwa ia akan bertemu anaknya.
Mungkin kita kecewa saat
orangtua/orang-orang di sekitar tampak tidak memperdulikan kita. Itu
bukan berarti mereka tidak menyayangi dan mengasihi kita. Begitu juga
dengan Allah kita di surga, mungkin doa/permohonan kita tidak dijawab,
atau bahkan kita merasa bahwa Tuhan begitu jauh dengan kita.
Kita akan selalu hidup dalam hati orang-orang terdekat kita terutama
orang tua kita. Begitu pula dengan Tuhan yang tidak akan pernah sedetik
pun berpaling dari kita. Tuhan selalu memberikan berkat dan harapan yang
baru di setiap hari-hari kita.
Saat Tuhan belum menjawab doa
kita, maka disaat itulah Tuhan sedang menguji kesabaran dan kesetiaan
kita. Apakah kita masih mengandalkan Tuhan disaat-saat tersulit dalam
hidup kita? Atau kita akan lari jauh meninggalkan Tuhan untuk meminta
pertolongan pada dukun-dukun atau Eyang Subur?
Tuhan hanya
rindu hati kita. Hati yang benar-benar tulus mengasihi Dia. Tuhan begitu
menyayangi kita dan tidak pernah menuntut apapun dari kita. Tidak ada
yang lebih indah selain bersekutu dekat dengan Tuhan.
Adakah
seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta
roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat
tahu memberi pemberiaan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di surga! Ia akan memberi yang baik kepada mereka yang meminta
kepada-Nya." __Matius 7:9-11.

Tuhan memberkati
Ada
seorang anak kecil dengan segelas air putih di tangannya. Ia pergi ke
dapur untuk melihat ibunya memasak. Lalu anak itu mengamati setoples
penuh gula dan mengambilnya. Anak itu mengambil satu sendok gula
kemudian mengaduknya sambil sesekali tersenyum kepada ibunya.
Bukan hanya sekali saja ia menyendok gula dan memasukkannya ke dalam gelas lalu mengaduknya. Sudah hampir setengah
toples gula tersebut pindah ke dalam gelas anak kecil tersebut. Ibunya
pun menjadi bertanya-tanya dengan apa yang tengah dilakukan anaknya
tersebut.
"Apa yang kau lakukan nak?"
"Sedang mengambil gula lalu mengaduknya dalam gelasku bu."
"Mengapa kau menghabiskan gula ibu? Lagi pula tidak terjadi hal hebat dalam gelasmu itu."
"Mengapa tidak terjadi hal yang hebat bu, namun coba itu rasakan air
dalam gelasku. Manis, lebih manis setiap kali aku menambah gulanya.
Bukan hal yang istimewa jika dilihat dari luar, namun ibu akan merasakan
perbedaan yang luar biasa jika mencicipnya."
Terkadang kita
merasa sudah terlalu sering berdoa dan meminta permohonan yang sama
setiap harinya kepada Tuhan. Dan bila kita lihat dari luar, memang tidak
ada tanda-tanda mujizat yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita.
Doa adalah sebuah "gula" dalam "gelasnya" Tuhan. Semakin kita banyak
berdoa, maka akan semakin manis di hadapan Tuhan. Tuhan tidak akan diam
begitu saja melihat kesetian kita dan harapan-harapan kita dalam setiap
doa yang kita panjatkan.
Tuhan sedang "mengaduk" doa-doa itu
dan membuatnya menjadi manis keseluruhan. Sama seperti seorang penjual
minum, jika rasa manis sudah dirasakan pas maka penjual itu akan
memberikannya kepada sang pembeli. Demikian juga dengan Tuhan, jika doa
dan semua usaha kita sudah "pas" maka Tuhan akan memberikan dan
menyatakan mujizat-mujizatNya dalam hidup kita.
Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.__Mazmur 119:103.

Tuhan memberkati
Baru-baru ini salah satu situs di Indonesia merilis secara lengkap
mengenai jodoh yang cocok dan tidak bersadarkan shio. Dituliskan disana
bahwa shio-shio ini mewakili karakter seseorang sehingga itu dapat
menjadi panduan kita dalam mencari pasangan hidup yang tepat.
Shio Tikus, misalkan, disebutkan sangat pas bila bersanding dengan Shio Naga,
Monyet, dan kerbau. Dituliskan juga bahwa orang-orang yang memiliki
shio ini harus menghindari menjalin kasih dengan orang-orang bershio
kambing, kuda, Kelinci, dan Ayam.
Tentu menjadi pertanyaan bagi
Anda, para lajang yang takut akan Tuhan, haruskah kita mempercayai hal
ini? Apa kata Alkitab mengenai jodoh?
Saya akan mencoba
menjawab pertanyaan kedua terlebih dahulu. Jika kita meneliti lebih
dalam mengenai jodoh yang terdapat di dalam Alkitab, maka ada dua hal
yang menjadi garis bagi kita ketika akan memilih suami/istri kita:
1. Dia harus merupakan orang-orang yang takut akan Tuhan. Rasul Paulus
dalam II Korintus 6:14 menuliskan dengan hikmat Allah, "Janganlah kamu
merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan
kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"
Kata-kata "pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak
percaya" harus digarisbawahi karena Allah memang tidak menginginkan
umat-Nya berpasangan dengan orang-orang yang tidak mengenal-Nya. Sejarah
bahkan membuktikan orang-orang yang menikah dengan orang-orang yang
tidak takut akan Tuhan justru akan menjauh dari iman-Nya.
2.
Dia harus Dewasa. Memang Alkitab tidak secara eksplisit mengungkapkan
bahwa salah satu syarat memilih pasangan hidup adalah orang itu harus
dewasa. Namun, kita tahu bahwa pernikahan atau jodoh adalah urusan
serius yang mana hanya orang-orang dewasa saja yang bisa melakukannya.
Lalu kalau begitu, bagaimana kita bisa mengetahui orang ini adalah
dewasa secara fisik dan rohani? Tengoklah perkataan, pikiran dan tingkah
lakunya. "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.
Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak
itu." 1 Korintus 13:11.
Jadi, menjawab pertanyaan pertama
diatas adalah salah besar menentukan jodoh kita berdasarkan shio. Anda
diberi Tuhan segala yang dibutuhkan untuk memilih pasangan hidup Anda.
Gunakanlah semua tools yang ada di dalam diri Anda dengan sebaik
mungkin. Andalkan Tuhan di dalam proses pencariannya dan yang lain.
Semoga Bermanfaat Buat Anda Yang Lagi mau Mencari Jodoh.

Tuhan memberkati
BIMBINGAN ALKITABIAH: SUAMI ISTRI YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK
TIP: RAHASIA HIDUP BAHAGIA SEKALIPUN TANPA ANAK
Salam Kasih,
Tidak dapat dimungkiri bahwa kehadiran seorang anak sangat dinantikan
oleh semua pasangan. Bagi kebanyakan orang, rumah tangga seolah belum
lengkap tanpa kehadiran seorang anak. Bukan perkara mudah bagi pasangan
tanpa anak untuk hidup dalam anggapan-anggapan tersebut. Lalu, apakah
yang harus dilakukan oleh pasangan yang tidak dikaruniai anak?
Mungkinkah mereka bisa menjalani kehidupan pernikahan dengan bahagia?
Belajar dari beberapa tokoh Alkitab akan sangat membantu untuk
menghadapi situasi ini. Meski tanpa kehadiran seorang anak, percayalah
bahwa Allah tetap memberikan sukacita dalam kehidupan pernikahan Anda.
BIMBINGAN ALKITABIAH:
Kisah Rahel dan Lea melukiskan betapa pentingnya bagi seorang wanita
untuk melahirkan anak laki-laki untuk suaminya__ Kejadian 30:1-24.
Seruan Rahel , "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan
mati."__Kejadian 30:1, menggambarkan perasaan setiap istri. Dan sudah
pasti banyak suami yang merasa risau atau akan menyetujui jawaban Yakub,
"Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau
mengandung?"__Kejadian 30:2.
Kemandulan bukan hanya masalah
fisik atau sosial. Berbagai arti yang dalam secara rohani juga dikaitkan
dengan masalah ini. Musa menjanjikan kepada umat Israel bahwa apabila
mereka mentaati Tuhan, berkat akan menyusul, "Engkau akan diberkati
lebih dari segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang
mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu."__ Ulangan 7:14 Oleh
sebab itu kemandulan dianggap sebagai akibat dari ketidaktaatan kepada
Allah.
Sulit bagi kita untuk membayangkan betapa
menghancurkannya semua kejadian ini bagi wanita yang tidak dapat
melahirkan anak. Secara rohani ia bingung, secara sosial ia malu, dan
secara psikologis ia tertekan. Ia telah menikah dengan seorang pria yang
ingin mempunyai anak untuk menjamin kesinambungan garis keluarganya.
Sang suami mungkin tetap mencintainya, tetapi si istri tetap tidak
merasa terhibur olehnya__1 Samuel 1:6-8.
TIP:
Salah
satu tugas yang diberikan kepada manusia adalah "beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi". Artinya, manusia harus berkembang
biak. Akan tetapi,__ Kejadian 2:24 menunjukkan bahwa pernikahan menuntun
kepada kesatuan, namun hasil dari kesatuan, yaitu anak, tidak
dituliskan. Jadi, secara umum manusia memang harus berkembang biak,
tetapi kesatuan suami istri lebih penting. Karena itu, jika suami istri
tidak memiliki anak, jangan berpikir bahwa pernikahannya gagal. Ketika
sebuah pernikahan tidak memenuhi maksud umum Allah untuk beranak cucu
dan bertambah banyak, mungkin Allah mendesain pernikahan itu untuk tugas
khusus.
Daripada terus merasa gagal, tidak sempurna, atau
bersalah; suami istri sebaiknya mencari apa maksud Allah dengan tidak
memberikan keturunan kepada mereka. Adakah tugas khusus yang Tuhan
kehendaki untuk dilakukan?
Tuhan kadang mengizinkan sepasang
suami istri tidak memiliki anak agar hidupnya menghasilkan buah yang
banyak bagi Dia. Tuhan menugaskan mereka untuk menggerakkan
organisasi-organisasi dan beberapa orang untuk melakukan proyet
pembinaan karakter, pertolongan bagi ketidakadilan, atau pengetasan
kemiskinan. Jika mereka memiliki anak, mereka belum tentu bisa melayani
seefektif itu.
Meskipun begitu, tidak berarti tugas yang
dilakukan pasangan tanpa anak harus dalam skala besar. Mereka bisa
memberi dukungan keuangan sambil memantau perkembangan jiwa anak-anak
kurang mampu atau yatim piatu. Mereka tidak harus menarik anak-anak
untuk menjadi keluarga mereka, mereka bisa mengunjungi anak-anak untuk
berbincang-bincang dan malakukan pembinaan. Tugas-tugas besar ini
membutuh pencurahan waktu, tenaga, dan uang. Dan, orang-orang yang tidak
memiliki anak akan lebih leluasa melakukannya. Dengan tugas khusus ini,
walaupun sepasang suami istri tidak memiliki anak, mereka sedang
menyelamatkan banyak anak.
Dari pada terus bersedih karena
tidak memiliki anak, pasangan suami istri sebaiknya mempersiapkan masa
tua mereka dengan baik. Karena itu, selama masih sehat, gunakanlah waktu
sebaik mungkin untuk mempersiapkan keuangan untuk membiayaan hari tua
yang akan dilalui dengan tinggal di rumah.
__Semoga Bermanfaat Dan Tuhan Memberkati__
