Pages

Ads 468x60px

Minggu, 07 Desember 2014

JUDI TOGEL


Banyak orang mempertaruhkan Rp. 1.000. 5.000, 10.000 untuk membeli undian kuda lari, togel, porkas (dulu) atau apalah namanya, ....memang dengan harapan memenangkan lebih banyak uang, namun tidak mempertimbangkan betapa berharganya uang itu bagi sebuah keluarga miskin.

Sejarah banyak mengisahkan banyak keluarga yang hancur dan bisnis yang bangkrut dari "para gamler" tersebut. Mungkin mereka masih bisa membela diri dengan mengatakan bahwa "toh uang yang dikeluarkan tidak banyak? Cuma 10.000" Tapi coba uang tersebut di investasikan selama 40 masa kerja (umur 20 - 60 tahun), tentu kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa uang itu jumlahnya sedikit.
Fakta membuktikan bahwa judi seringkali membuat orang ketagihan. Jika kalah, orang akan penasaran dan akan terus mencoba sampai menang. Jika sudah menang, mana mau ia berhenti? Kemenangan itu itu menyenangkan, dan orang cenderung mengulang prilaku yang menyenangkan. Lagipula, apakah kemanangan itu merupakan "berkat Tuhan"? Jika bukan datang dari Tuhan, namanya bukan berkat tapi kutuk.

Selain membuat orang ketagihan sehingga menyalahgunakan milik Tuhan yang dipercaya kepadanya dengan sia-sia, perjudian juga potensial membuat orang menjadi jahat. Orang bisa saja menjual harta bendanya bahkan anak istrinyapun "dijual". Apakah ini hikmat yang dikehendaki Allah? Jelas bukan. Tidak sedikit para penjudi yang baru menyadari setelah segalanya terlambat, bahkan untuk memperoleh sebuah kemenangan ternyata sangat tidak sebanding dengan apa yang telah ia keluarkan selama ini. Tapi namanya penyesalan pasti di "akhir cerita"

Alkitab berkata, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" 1 Korintus 6:19-20.

Tuhan mengharapkan kita menghormati Dia dalam segala perbuatan kita, dan Dia akan meminta pertanggungjawab kita jika kita tidak hidup menurut jalan itu.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates