Pages

Ads 468x60px

Senin, 15 Desember 2014

RENUNGAN 1


Seburuk apa pun perlakukan orang itu tak akan menghalangi maksud baik Tuhan jika saja kita mau mengampuni. Tidak menutup kemungkinan orangtua, saudara, dan sahabat kita bisa melakukan kesalahan yang menimbulkan luka hati yang sangat mendalam.

Tetapi dalam keadaan seperti itu pun kita dituntut untuk mewujudkan nyata kasih dengan cara menerima dan mengampuni mereka yang telah melakukan kesalahan kepada kita.

Tuhan pun lebih dahulu melakukan hal itu kepada kita, di mana Dia telah mengampuni kita membuang dosa dan kesalahan kita ke tubir laut yang paling dalam, perlu diingat bahwa Tuhan sanggup berubah, dengan syarat jika kita mau mengampuni orang tersebut dan tetap bersyukur atas keadaan itu.
Mari kita teladani Yusuf. katanya, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan".-


-----------------------------------------------------------------------------------
Ketahuilah, kaumku adalah paling kecil diantar suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda diantara kaum keluargaku.__Hakim-hakim 6:15

Tidak semua orang memiliki sikap percaya diri yang tinggi. Kebanyakkan orang cenderung memandang rendah kemampuan dirinya. Kita merasa lebih lemah dari orang lain. Kita merasa belum cukup pengalaman. Atau, bukan berasal dari keluarga yang terkenal atau kaya.

Gideon mengalami krisis percaya diri ketika Allah hendak mengangkatnya sebagai hakim. Ketika malaikat Tuhan menyebutnya sebagai pahlawan yang gagah berani, jelas ia tidak percaya. Ia merasa tidak memiliki kemampuan untuk menyelamatkan bangsanya. Ia memandang kelemahan dirinya jika dibanding dengan kaum dan bangsanya. Namun, cara Allah memandang Gideon berbeda dari cara Gideon memandang dirinya. Allah mengukur kemampuan Gideon bukan dari usia yang masih muda dan kaumnya yang kecil, tetapi karena Allah berjanji akan menyertainya. Itulah alasan Allah mengutusnya sebagai hakim bagi Israel.

Bisa jadi kita tidak dapat melakukan hal-hal yang besar karena kita memandang diri kita terlalu rendah. Kita menganggap diri kita tak mungkin melakukannya. Padahal, Allah selalu memandang kita dengan cara yang berbeda. Ukuran Allah berbeda dengan ukuran dunia. Allah mengatakan kita berharga, siapa pun kita dimata manusia. karena itu, jangan ragu meraih kesempatan yang Allah sediakan. Awal untuk membangun kepercayaan diri adalah menghargai kemampuan yang Allah anugerahkan dan berserah kepada penyertaan Allah. Dengan modal itu, kita dapat berkarya menciptakan masa depan yang lebih baik._

JANGAN MEMANDANG PADA BESARNYA TANTANGAN YANG KITA HADAPI; PANDANGLAH BETAPA BESAR ALLAH YANG MENYERTAI KITA.

-----------------------------------------------------------------------------------
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia di jadikan, supaya kita Kudus dan tak bercacat dihadapan-Nya. Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa keberadaannya di bumi sangat berbeda dari orang-orang dunia pada umumnya.

Kita adalah istimewa dipemandangan Tuhan dan merupakan umat pilihan.
Hal ini juga di sampaikan Tuhan kepada Yeremia, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. Yang jelas Tuhan tidak akan pernah salah dalam memilih dan Ia juga tidak menyesal apa yang telah dipilih-Nya.
Untuk apa Tuhan memilih kita? Untuk menguduskan. Melalui karya menebusan Kristus di atas kayu Salib kita beroleh pengampunan dosa. Oleh karena itu Rasul Paulus menasehatkan kepada kita semua (1 Petrus 14:15).-

-----------------------------------------------------------------------------------

Semua pekerjaan dan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita pasti tidak akan menghancurkan gengsi kita.
Dalam hikmat Tuhan Salomo menasehatkan kepada kita untuk mengerjakan apa yang ada dihadapan kita yang bisa dikerjakan.

Gengsi memang harus dijaga jika menyangkut masalah moral dan susila tetapi berkaitan dengan pekerjaan Tuhan tidak perlu ada gengsi-gengsian seringkali kita harus meninggalkan jabatan dan pengalaman kita supaya kita mau mengerjakan pekerjaan Tuhan apapun itu disisi lain.
Yesus mengajar supaya kita setia dalam perkara kecil, tentu ini menyangkut jabatan, harta milik kita, bahkan pelayanan pribadi kita, setia berarti mau dan rela mengerjakan atau mengelolah dengan baik dan benar.

Jika kita setia mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan kita, maka kita akan melihat segala kemuliaan Tuhan terus-menerus ada disetiap aspek kehidupan kita. Tuhan akan terus membawa kita naik dan bukan turun. Dia akan menjadikan kita kepala dan bukan ekor.-

 
-----------------------------------------------------------------------------------
Adalah perbuatan bodoh jika sampai hari ini masih banyak orang yang mencari pertolongan kepada: Dukun, orang pinter, paranormal, peramal, juga arwah orang mati. Dan lebih aneh lagi, tindakan ini dilakukan oleh orang Kristen yang sudah diselamatkan, dan ditebus oleh darah kristus yang telah mengecap kebaikan dan pertolongan Tuhan dalam hidupnya.
Apakah kita lupa dengan firman Tuhan berkata (Mazmur 1:1) jika ada saja orang Kristen yang berbuat demikian tidak segera bertobat, berarti ia sedang membuka peluang bagi dirinya sendiri (Ulangan 6:13-15) kalau kita baca secara teliti dalam Alkitab, banyak kisah orang terkenal yang harus mengalami akhir hidup tragis dan tidak luput dari hukum Tuhan karena mereka melakukan sesuatu kekejian dihadapan Tuhan.

Sudah saatnya kita bertobat dan meninggalkan semuanya itu. Jika kita beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tidak kenal kompromi dengan dosa, kita akan mengecap dan menikmati berkat-berkat-Nya yang luar biasa.-

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates