Di rumah panti asuhan, kebanyakan anak akan merasa minder bila harus berinteraksi dengan teman-teman yang masih mempunyai keluarga lengkap. Namun ada salah satu orang anak yang sangat berbeda dari yang lain.
Sebut saja namanya John. Saat teman-teman yang lain memilih untuk bersembunyi di dalam kamarnya, maka John lebih memilih untuk berjalan keluar dan bergaul dengan yang lain.
"Jonh, gimana rasanya jadi anak yatim? Kau tidak mempunyai ayah dan ibu lagi. Kau berbeda dengan kami."
"Aku memang tidak mempunyai ayah dan ibu namun aku bukan anak yatim. Aku masih mempunyai papa."
"papa?"
"Yesuslah Papaku, aku tak pernah sendiri."
Ya, mungkin kita merasa sendiri. Mungkin kita merasa banyak orang sudah meninggalkan kita. Atau diantara kita ada yang sudah tidak memiliki orang tua. Namun kita tidak pernah menjadi anak yatim rohani. Kita masih mempunyai Papa Yesus yang selalu menemani hari-hari kita.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendiri, kami dihempaskan, namun tidak binasa.___2 Korintus 4:8-9.
Tuhan memberkati