Pages

Ads 468x60px

Selasa, 17 Februari 2015

TIGA KATA AJAIB


"Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." - Efesus 4:29
 

Seorang dosen beragama kristen dulu di kampus saya pernah memberikan wejangan kepada kami, para mahasiswanya, sebelum memberikan mata kuliah. Beliau mengatakan, bahwa ada tiga kata ajaib yang harus diingat oleh setiap kami sebagai bagian dari kelompok masyarakat, yakni tolong, maaf, dan terima kasih. Menurutnya, meskipun pendek, tiga kata itu sangatlah bermanfaat saat kami menjalin relasi dengan orang lain.

Salah satu nasihat yang diberikan oleh Paulus untuk jemaat di Efesus adalah agar mereka memerhatikan dengan seksama perkataan yang mereka ucapkan. "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia".

Membiasakan diri untuk mengucapkan kata 'tolong', 'maaf', dan 'terima kasih' merupakan bagian dari perkataan baik yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus. Selain dapat membangun diri setiap orang yang mendengarnya, kata-kata tersebut dengan ajaib dapat menambah jumlah sahabat, mempererat hubungan dalam keluarga, meningkatkan rasa hormat, bahkan dapat menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Maukah Anda mengalami keajaiban dari perkataan baik yang Anda ucapkan? Jika iya, mulailah hari ini memakai tiga kata tersebut ketiga Anda bertemu dengan orang-orang disekitar Anda. Lihatlah ketika Anda melakukannya, keajaiban demi keajaiban akan Anda alami. Percayalah sama David !

HIDUP ANDA ADALAH BUAH DARI PERKATAAN ANDA.

[THREE MAGIC WORDS]

"Let no evil talk come out of your mouths, but wear a kind word to the building, where necessary, so that those who hear, receive grace." - Ephesians 4:29
 

A first Christian religious lecturer at the college I never give advice to us, the students, before giving courses. He said, that there are three magic words that should be remembered by all of us as part of a group of people, namely please, sorry, and thank you. According to him, although short, three said it was very useful as we establish relationships with other people.

One piece of advice given by Paul to the Ephesians is that they watch carefully the words they speak. "Let no evil talk come out of your mouths, but wear a kind word to the building, where necessary, so that those who hear, receive grace".

Allowing myself to say the word 'please', 'sorry', and 'thank you' is part of the good that is meant by the words of the Apostle Paul. Besides being able to establish themselves every person who hears it, the words are magically able to increase the number of friends, strengthen relationships within the family, promote respect, and even can be unforgettable memories.

Would you like to experience the magic of a good word that you say? If so, start today use third three words you meet with people around you. Look when you do it, for the sake of the wonders of wonders you will experience. Believe at David!

YOUR LIFE IS THE FRUIT OF YOUR WORDS.

BUKAN MIMPI BELAKA


"Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya diceritakannya kepada saudara-saudaranya" - Kejadian 37:5

Setiap manusia pasti pernah bermimpi dalam hidupnya. Baik mereka yang hidup dalam perkotaan maupun di desa-desa, semuanya pasti pernah memimpikan sesuatu. Namun, saya (David) disini tidak berbicara mengenai mimpi-mimpi yang bersifat negatif, melainkan mimpi-mimpi yang membangkitkan semangat dan motivasi hidup.

Secara pribadi, saya (David) sebenarnya bukanlah orang yang suka bermimpi ketika tidur. Sampai saat ini saja jumlah kejadian dimana saya bermimpi waktu sedang tidur adalah tidak lebih dari lima kali. Salah satu mimpi di tidur saya yang masih saya ingat hingga sekarang adalah mimpi dimana saya keliling Indonesia dan beberapa negara lain di dunia.

Sejujurnya, saya tidak pernah tahu mengapa saya memimpikan hal tersebut dan percaya apakah itu bisa terwujud. Bagi saya yang masih berusia 8 tahun, mimpi tersebut sangatlah tinggi, namun berjalannya waktu, apa yang saya mimipikan dulu mulai tergenapi. Lewat jalur pendidikan, beberapa provinsi dan kota khususnya di pulau Jawa telah saya jalani.

Memang apa yang saya alami ini masih sangatlah jauh dari ukuran "mengelilingi Indonesia dan beberapa negara di dunia", tetapi paling tidak jalan untuk tergenapinya salah satu mimpi saya ini telah terbuka. Saya yakin bahwa apa yang Tuhan lakukan di dalam kehidupan Yusuf anak Yakub dahulu kala dimana setiap mimpi Yusuf digenapi di dalam kehidupannya pasti juga terjadi di dalam kehidupan saya (David).

Adakah mimpi-mimpi di kala tidur Anda yang belum juga menjadi kenyataan hingga hari ini? Berapakah jumlahnya? Apakah ketika itu belum terwujud, rasa optimisme Anda menjadi berkurang? Seperti Yusuf anak Yakub, marilah percaya dengan mimpi-mimpi Anda tersebut. Tanam kata-kata penguatan ini di hati Anda masing-masing: "mimpi saya bukanlah mimpi belaka."

YANG MEMUTUSKAN MIMPI ANDA MENJADI SEBUAH KENYATAAN ATAU TIDAK ADALAH DIRI ANDA SENDIRI.
 
 
 
 

DI BALIK KEBISINGAN


"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam kristus Yesus" - Filipi 2:5
Sebagai orang kristen seharusnya kita tidak berpikir seperti dunia ini. Dunia dengan segala iklan, percakapan, dan filosofinya mengandung unsur-unsur pencucian otak besar-besaran. Orang-orang kristen kadang kala tidak sadar bahwa mereka diserang dari berbagai arah propaganda duniawi, yg mendorong kita untuk hidup bagi diri sendiri dan menempatkan materi serta kesenangan pribadi melebihi Allah. Sistem limbah dunia membawa ancaman kontaminasi pada aliran pikiran orang kristen.

Namun, di balik kebisingan kita dapat mendengan bunyi firman Tuhan: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna"

Hitunglah waktu yang Anda luangkan bila kita membaca Alkitab dan berdoa. Bandingkan dengan jumlah waktu menonton televisi atau bermain internet. Apakah Allah memperoleh bagian dalam waktu dan perhatian Anda? Apakah dunia ini yang membentuk pikiran Anda ataukah kristus?

SEKUAT APAPUN DUNIA MEMCOBA MERANCUNI PIKIRAN ANDA, ITU TIDAK AKAN BERHASIL JIKA ANDA TERUS MENDEKAT KEPADA ALLAH.
 

HIDUP TENANG DAN TENTERAM


"Kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan" 1 Timotius 2:2
 

Sebagai seorang kristiani, kita tidak boleh mengisolasi diri dari dunia tempat kita hidup. Kita adalah bagian dari masyarakat, dan kita pun ikut terlibat dalam kesulitan, masalah, dan pengharapan yang dialaminya.

Alkitab banyak berbicara tentang tanggung jawab sosial kita. Nabi-nabi Perjanjian Lama menegur mereka yang mengabaikan orang miskin dan memanfaatkan orang lemah. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh dosa, dan setiap upaya untuk memajukan masyarakat akan selalu tidak sempurna. Kita tidak akan pernah membangun masyarakat yang sempurna di muka bumi.

Kita harus mengurangi penderitaan, dan menyingkirkan akar masalah ketidakadilan, prasangka ras, kelaparan, dan kekerasan. Kita bekerja demi hidup yang tenang dan tenteram serta harkat manusia bagi sesama. Mengapa? Karena Allah mengasihi dunia yang menderita ini. Yesus melihat kerumunan orang dan "Tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan"

Kristus peduli dengan pribadi manusia secara keseluruhan - termasuk lingkungan masyarakat tempat manusia itu hidup. Apakah kita juga memiliki kepeduliaan-Nya?

KEBERADAAN ANAK-ANAK TUHAN DI BUMI INI ADALAH UNTUK MENJADI JAWABAN ATAS SEGALA PERMASALAHAN YANG ADA DISEKITARNYA..
[LIFE calm and serene]

"We can live in peace and security in all godliness and dignity" 1 Timothy 2: 2
 

As a Christian, we should not isolate themselves from the world in which we live. We are part of society, and we are also involved in trouble, trouble, and hope they experienced.

The Bible speaks of many of our social responsibility. Old Testament prophets rebuked those who ignore the poor and exploit the weak. Human life is affected by sin, and any attempt to advance the public will always be imperfect. We will never build a perfect society on earth.

We need to reduce suffering, and get rid of the root cause of injustice, racial prejudice, hunger, and violence. We work for the sake of a quiet life and peace and human dignity for others. Why? For God loved the world that suffer from this. Jesus saw the crowd and "Jesus was moved with compassion"

Christ is concerned with the human person as a whole - including the communities where humans live. Do we also have a very caring?

EXISTENCE OF GOD CHILDREN IN THIS EARTH IS TO BE THE ANSWER TO ANY PROBLEMS around it.

DARI UJIAN MENUJU KEMENANGAN


"Hiduplah dengan penuh hikmat....,pergunakan waktu yang ada. - Kolose 4:5
 

Seorang musisi kawakan tahu bahwa penderitaan mendahului kemuliaan dan pujian. Ia mengalami masa-masa latihan yang berat dan melelehkan serta mengorbankan diri yang mendahului satu jam waktu pertunjukkan di mana segala jerih payahnya mendapat sambutan meriah.

Seorang murid tahu bahwa sebelum ia lulus dengan nilai yang baik, ia telah belajar, menyangkal diri, dan berkomitmen selama bertahun-tahun.

Para astronot meluangkan waktu latihan bertahun-tahun sebelum menempuh sebuah penerbangan pendek yang mungkin hanya selama beberapa hari.

Alkitab mengajarkan bahwa pengorbanan dan disiplin diperlukan apabila kita ingin menjadi hamba Tuhan yang setia. Paulus menulis, "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah aku memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak"

Disiplinkan waktu Anda....disiplinkan mata Anda....disiplinkan pikiran Anda....disiplinkan tubuh Anda....semua demi Kristus.

TIDAK ADA YANG NAMANYA KEMENANGAN TANPA SEBUAH PENGORBANAN.


[FROM TEST TO VICTORY]

"Conduct yourselves with wisdom ...., use the time available. - Colossians 4: 5

A veteran musicians know that suffering precedes the glory and praise. He experienced periods of heavy training and melt and self sacrifice that precedes the show clock time where all his labor got a standing ovation.

A student knows that before he graduated with good grades, he has learned, self-denial, and committed over the years.

The astronauts spend some time training years before taking a short flight that probably only for a few days.

The Bible teaches that the sacrifice and discipline is necessary if we want to be a faithful servant of God. Paul wrote, "But I discipline my body and bring it into subjection, so that after I have preached to others, I myself should be rejected"

Discipline your time .... discipline your eyes .... discipline your mind .... discipline your body .... all for the sake of Christ.

NO VICTORY WITHOUT THE NAME OF A SACRIFICE.

TARIK TAMBANG


"Sempurnalah sukacitaKu dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan" - Filipi 2:2

Setiap acara tujuh belas Agustusan pasti dipenuhi oleh berbagai permainan mulai dari permainan ketangkasan balap karung sampai permainan dengan menggunakan otot yakni tarik tambang. Permainan yang saya sebutkan terakhir ini merupakan permainan yang memiliki banyak peminat di Indonesia. Selain karena menyenangkan, ada rasa kebanggaan apabila salah satu tim memenangkan kompetisi tersebut.

Sebagai orang-orang yang percaya kepada kristus, kita kerap kali menghadapi tantangan dalam belajar bagaimana caranya agar dapat "menarik" bersama-sama. Kepentingan diri, agenda pribadi, dan pergumulan kekuasaan dapat menjadi penghalang bagi pelayanan yang tulus serta karya kristus.

Begitulah kejadiannya di dalam surat Paulus kepada jemaat di Filipi, dimana ia harus memohon kepada Euodia dan Sintikhe supaya "sehati sepikir". Gesekan pribadi di antara mereka menciptakan batu sandungan bagi pelayanan rohani mereka dan juga membahayakan hidup gereja.

Paulus memohon agar mereka menarik bersama-sama dan bekerja untuk menghormati Sang Tuan. Permohonan tersebut berlaku juga bagi kita hari ini. Gereja/lembaga pelayanan bukanlah tempat untuk berebutan "menarik tambang". Kita harus bekerja sama bagi kemajuan kerajaan Allah. Dia dapat memakai kita melalui cara-cara yang indah jika kita mengesampingkan pribadi kita dan menarik "tali" itu bersama-sama.

ORANG PERCAYA YANG BERSELISIH DENGAN SESAMANYA TIDAK DAPAT BERDAMAI DENGAN ALLAH.
 
 [TUG OF WAR]

"Perfected joy Let the same mind, having the same love, one life, one goal" - Philippians 2: 2
Each event seventeen August surely be met by a variety of games ranging from arcade games to play with a sack race using the muscle tug of war. I mentioned last game is a game that has many fans in Indonesia. Besides being fun, there is a sense of pride when one team wins the competition.

For those who believe in Christ, we often face the challenge of learning how to be able to "pull" together. Self-interest, personal agendas and power struggles can be a barrier for sincere service and work of Christ.

That happened in Paul's letter to the Philippians, where he had to plead with Euodia and Syntyche to be "like-minded". Personal friction between them creates a stumbling block for their spiritual ministry and also endangers the life of the church.

Paul begged them to pull together and work to honor the Lord. The petition also applies to us today. Church / service agency is not the place for scrambling "pull mine". We must work together for the advancement of God's kingdom. He can use us in ways that beautiful if we put aside our personal and interesting "rope" it together.

BELIEVERS at odds with each other CAN NOT PEACE WITH GOD.

BLAK-BLAKAN


Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi. - Amsal 27:5

Di kantor saya dulu, kami selalu diajak untuk bicara blak-blakan tentang banyak hal. Tujuannya tidak hanya supaya setiap staff mampu bicara terbuka, tapi juga demi menciptakan ilim keterbukaan. Dan bagi saya, hal ini adalah hal yang sangat positif.

Namun, seringkali ketika kita bersikap blak-blakan saat menegur seseorang, kebanyakan orang tidak bisa menerimanya. Mungkin kita juga termasuk yang tidak bisa menerima hal ini. Padahal sikap blak-blakan bukan berarti hendak menjatuhkan kredibilitas pribadi tertentu.

Yesus merupakan teladan yang sangat baik dalam keterbukaan. Ia selalu blak-blakan dalam menegur setiap orang termasuk murid-murid-Nya. Perhatikan bagaimana Ia menegur Petrus dengan keras tatkala Petrus dipakai iblis untuk mencegah Yesus menderita. Dan saya kira teguran Yesus ini di dengar oleh murid-murid-Nya yang lain. Dan kalau mental Petrus lemah, tentu ia sudah menarik diri dari bilangan dua belas orang tersebut. Puji Tuhan, ia tidak mundur dari mengikuti Yesus. Sebaliknya, ia mengambil bagian penting dalam pekerjaan penginjilan pada tahun-tahun kemudian.

Kita tidak perlu sakit hati kalau ditegur keras dan secara blak-blakan, apalagi kalau memang kita telah melakukan kesalahan. Itu merupakan sarana agar kita memperbaiki kinerja kita. Jadi, berbesar hatilah kalau orang di sekitar Anda menegur secara blak-blakan.

TEGURAN KERAS LEBIH BAIK DARIPADA TIDAK ADA INPUT UNTUK MEMPERBAIKI KESALAHAN.
 [Bluntly]

Better warning manifestly than hidden love. - Proverbs 27: 5
In my office first, we are always invited to speak bluntly about many things. The goal is not only that every staff is able to speak openly, but also for the sake of creating Ilim openness. And for me, this is a very positive thing.

However, often when we are being outspoken when reprimand someone, most people can not accept it. Perhaps we also included which can not accept this. Though outspoken attitude does not mean going to drop certain personal credibility.

Jesus is an excellent example of the openness. He was always outspoken in admonish everyone including his disciples. Notice how hard he rebuked Peter when Peter used the devil to prevent Jesus' suffering. And I think this warning Jesus heard by His disciples another. And when Peter was weak mentally, of course he had to withdraw from the number twelve. Thank God, he did not back away from following Jesus. Instead, he took an important part in the work of evangelism in later years.

We do not need to hurt when reprimanded and bluntly, especially if indeed we have made a mistake. It is a means for us to improve our performance. So, encouraged by careful if people around you rebuke bluntly.

Reprimand BETTER THAN NO INPUT TO CORRECT ERRORS.

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates