Tebanglah hutan nafsu itu, karena dari nafsu timbul
ketakutan. Setelah menebang hutan dan belukar nafsu, jadilah orang yang
tidak lagi memiliki nafsu.
Selama nafsu keinginan laki-laki terhadap wanita belum dihancurkan, betapapun kecilnya, maka selama itu pula
seseorang masih terikat pada kehidupan, bagaikan seekor anak sapi yang masih menyusu pada induknya.
-----------------------------------------------------------------------------------
Dengan mengetahui bahwa tubuh ini rapuh bagaikan tempayan, hendaknya seseorang memperkokoh pikirannya bagaikan benteng kota, dan melenyapkan benci dengan senjata kebijaksanaan. Ia harus menjaga apa yang telah dicapainya, dan hidup tanpa ikatan lagi.
---------------------------------------------------------------------------------
Seperti tanaman Vassika (pohon melati yang merambat) menggugurkan bunga-bunganya sendiri yang layu kering, begitu pula hendaknya engkau, membuang nafsu dan dendam.
---------------------------------------------------------------------------------
Segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal adanya. Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat hal ini; maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa pada kesucian.
---------------------------------------------------------------------------------
Tinggalkan apa yang telah lalu, yang akan datang maupun sekarang (=kemelekatan terhadap lima kelompok kehidupan) dan capailah ‘Pantai Seberang’. Dengan pikiran yang telah bebas dari segala sesuatu, maka engkau tak akan mengalami kelahiran dan kelapukan lagi.
---------------------------------------------------------------------------------
Orang yang tidak lagi terikat apa yang telah lampau, apa yang sekarang maupun yang akan datang, yang tidak memegang ataupun melekat pada apapun juga, maka ia Kusebut seorang yang bijaksana.
---------------------------------------------------------------------------------
Walaupun seseorang hidup seratus tahun,
tetapi malas dan tidak bersemangat,
maka sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari dari orang berjuang dengan penuh semangat.
---------------------------------------------------------------------------------
Selama nafsu keinginan laki-laki terhadap wanita belum dihancurkan, betapapun kecilnya, maka selama itu pula
seseorang masih terikat pada kehidupan, bagaikan seekor anak sapi yang masih menyusu pada induknya.
-----------------------------------------------------------------------------------
Dengan mengetahui bahwa tubuh ini rapuh bagaikan tempayan, hendaknya seseorang memperkokoh pikirannya bagaikan benteng kota, dan melenyapkan benci dengan senjata kebijaksanaan. Ia harus menjaga apa yang telah dicapainya, dan hidup tanpa ikatan lagi.
---------------------------------------------------------------------------------
Seperti tanaman Vassika (pohon melati yang merambat) menggugurkan bunga-bunganya sendiri yang layu kering, begitu pula hendaknya engkau, membuang nafsu dan dendam.
---------------------------------------------------------------------------------
Segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal adanya. Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat hal ini; maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa pada kesucian.
---------------------------------------------------------------------------------
Tinggalkan apa yang telah lalu, yang akan datang maupun sekarang (=kemelekatan terhadap lima kelompok kehidupan) dan capailah ‘Pantai Seberang’. Dengan pikiran yang telah bebas dari segala sesuatu, maka engkau tak akan mengalami kelahiran dan kelapukan lagi.
---------------------------------------------------------------------------------
Orang yang tidak lagi terikat apa yang telah lampau, apa yang sekarang maupun yang akan datang, yang tidak memegang ataupun melekat pada apapun juga, maka ia Kusebut seorang yang bijaksana.
---------------------------------------------------------------------------------
Walaupun seseorang hidup seratus tahun,
tetapi malas dan tidak bersemangat,
maka sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari dari orang berjuang dengan penuh semangat.
---------------------------------------------------------------------------------
Hidup ini mudah bagi orang yang tidak tahu malu,
yang suka menonjolkan diri seperti seekor burung gagak,
suka menfitnah, tidak tahu sopan santun, pongah,
dan menjalankan hidup kotor.
Hidup ini sukar bagi orang yang tahu malu,
yang senantiasa mengejar kesucian,
yang bebas dari kemelekatan, rendah hati,
menjalankan hidup bersih dan penuh perhatian.
---------------------------------------------------------------------------------
Seseorang yang tidak mempunyai nafsu keinginan terhadap dunia ini maupun dunia selanjutnya, yang telah bebas dari keinginan, dan tidak lagi melekat, maka ia Kusebut yang suci.
---------------------------------------------------------------------------------
Orang yang telah bebas dari ketahyulan,
yang telah mengerti keadaan tak tercipta,
yang telah memutuskan semua ikatan (tumimbal lahir) yang telah mengakhiri kesempatan (baik dan jahat), yang telah menyingkirkan semua nafsu keinginan,
maka sesungguhnya ia adalah orang yang paling mulia.
---------------------------------------------------------------------------------
Bagaikan tanah, demikian pula orang suci.
Tidak pernah marah, teguh pikirannya bagaikan tugu kota, bersih tingkah lakunya bagaikan kolam tak berlumpur.
Bagi orang suci seperti ini tak ada lagi siklus kehidupan.
---------------------------------------------------------------------------------
“Dengan pikiran penuh kebencian, dingin dan tanpa nurani,
Bernafsu pada yang lain, merendahkan suaminya;
Berusaha membunuh orang yang membeli dia -
Istri semacam itu disebut seorang pembunuh.
Ketika suaminya memperoleh kekayaan
Dari keterampilan atau usaha atau kerja tani, Dia mencoba mencuri kecil-kecilan untuk dirinya sendiri - Istri semacam itu disebut seorang pencuri.
Si serakah yang malas, cenderung menganggur, Keras, galak, kasar dalam ucapan,
Wanita yang mempermainkan penopangnya sendiri -
Istri semacam itu disebut seorang tiran.
Orang yang selalu membantu dan baik hati,
Yang menjaga suaminya bagaikan ibu menjaga anaknya,
Yang dengan cermat melindungi kekayaan yang diperoleh si suami - Istri semacam itu disebut seorang ibu.
Dia yang menjunjung tinggi suaminya, Bagaikan adik
menjunjung saudara tuanya, Yang dengan rendah hati menuruti kemauan suami - Istri semacam itu disebut seorang saudara.
Orang yang bersuka cita melihat suaminya
Bagaikan sahabat yang menyambut sahabat lain, Terdidik dengan baik, luhur, berbakti - Istri semacam itu disebut seorang sahabat.
Orang yang tak memiliki kemarahan, yang takut dihukum,
Yang bertahan dengan suaminya, bebas dari kebencian,
Yang dengan rendah hati menuruti kemauan suami -
Istri semacam itu disebut seorang pelayan.
Berbagai macam istri yang di sini disebut seorang pembunuh,
Seorang pencuri, dan istri seperti tiran,
Istri-istri semacam ini, bersama hancurnya tubuh,
Akan terlahir lagi di neraka yang dalam.
Namun istri seperti seorang ibu, saudara, sahabat,
Dan istri yang disebut seorang pelayan,
Mantap dalam keluhuran, sudah lama terkendali,
Bersama hancurnya tubuh akan pergi ke surga.
---------------------------------------------------------------------------------
Marilah, pandanglah dunia ini yang seperti kereta kerajaan yang penuh hiasan, yang membuat orang bodoh terlelap di dalamnya.
Tetapi bagi orang yang mengetahui,
maka tak ada lagi ikatan dalam dirinya.
---------------------------------------------------------------------------------
yang suka menonjolkan diri seperti seekor burung gagak,
suka menfitnah, tidak tahu sopan santun, pongah,
dan menjalankan hidup kotor.
Hidup ini sukar bagi orang yang tahu malu,
yang senantiasa mengejar kesucian,
yang bebas dari kemelekatan, rendah hati,
menjalankan hidup bersih dan penuh perhatian.
---------------------------------------------------------------------------------
Seseorang yang tidak mempunyai nafsu keinginan terhadap dunia ini maupun dunia selanjutnya, yang telah bebas dari keinginan, dan tidak lagi melekat, maka ia Kusebut yang suci.
---------------------------------------------------------------------------------
Orang yang telah bebas dari ketahyulan,
yang telah mengerti keadaan tak tercipta,
yang telah memutuskan semua ikatan (tumimbal lahir) yang telah mengakhiri kesempatan (baik dan jahat), yang telah menyingkirkan semua nafsu keinginan,
maka sesungguhnya ia adalah orang yang paling mulia.
---------------------------------------------------------------------------------
Bagaikan tanah, demikian pula orang suci.
Tidak pernah marah, teguh pikirannya bagaikan tugu kota, bersih tingkah lakunya bagaikan kolam tak berlumpur.
Bagi orang suci seperti ini tak ada lagi siklus kehidupan.
---------------------------------------------------------------------------------
“Dengan pikiran penuh kebencian, dingin dan tanpa nurani,
Bernafsu pada yang lain, merendahkan suaminya;
Berusaha membunuh orang yang membeli dia -
Istri semacam itu disebut seorang pembunuh.
Ketika suaminya memperoleh kekayaan
Dari keterampilan atau usaha atau kerja tani, Dia mencoba mencuri kecil-kecilan untuk dirinya sendiri - Istri semacam itu disebut seorang pencuri.
Si serakah yang malas, cenderung menganggur, Keras, galak, kasar dalam ucapan,
Wanita yang mempermainkan penopangnya sendiri -
Istri semacam itu disebut seorang tiran.
Orang yang selalu membantu dan baik hati,
Yang menjaga suaminya bagaikan ibu menjaga anaknya,
Yang dengan cermat melindungi kekayaan yang diperoleh si suami - Istri semacam itu disebut seorang ibu.
Dia yang menjunjung tinggi suaminya, Bagaikan adik
menjunjung saudara tuanya, Yang dengan rendah hati menuruti kemauan suami - Istri semacam itu disebut seorang saudara.
Orang yang bersuka cita melihat suaminya
Bagaikan sahabat yang menyambut sahabat lain, Terdidik dengan baik, luhur, berbakti - Istri semacam itu disebut seorang sahabat.
Orang yang tak memiliki kemarahan, yang takut dihukum,
Yang bertahan dengan suaminya, bebas dari kebencian,
Yang dengan rendah hati menuruti kemauan suami -
Istri semacam itu disebut seorang pelayan.
Berbagai macam istri yang di sini disebut seorang pembunuh,
Seorang pencuri, dan istri seperti tiran,
Istri-istri semacam ini, bersama hancurnya tubuh,
Akan terlahir lagi di neraka yang dalam.
Namun istri seperti seorang ibu, saudara, sahabat,
Dan istri yang disebut seorang pelayan,
Mantap dalam keluhuran, sudah lama terkendali,
Bersama hancurnya tubuh akan pergi ke surga.
---------------------------------------------------------------------------------
Marilah, pandanglah dunia ini yang seperti kereta kerajaan yang penuh hiasan, yang membuat orang bodoh terlelap di dalamnya.
Tetapi bagi orang yang mengetahui,
maka tak ada lagi ikatan dalam dirinya.
---------------------------------------------------------------------------------