Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.... [Efesus 5:18]
Perkelahian dan keributan di pertunjukkan musik menjadi berita yang paling sering diliputi media massa. Penyebab biasanya sangat sepele, yaitu saling senggol atau pun saling ejek. Namun, pemicu utamanya adalah karena mereka disinyalir berada dibawah pengaruh minuman keras. Minuman itu membuat mereka tidak mampu menguasai diri dan mudah melakukan tindakan di luar kendali.
Memang terasa agak aneh ketika perintah jangan mabuk oleh anggur dikontraskan dengan dipenuhi Roh Kudus. Namun, keduanya memang memiliki pokok pikiran yang mirip, yaitu: sama-sama dikuasai oleh sesuatu. Orang yang berada dibawah kuasa atau pengaruh anggur biasanya tidak dapat menguasai dirinya. Perkataan dan tindakannya akan kacau dan menimbulkan kekacauan. Sedangkan orang yang dikuasai atau dipenuhi Roh Kudus akan makin dapat menguasai diri. Ia akan mampu mengelolah hidupnya dengan baik; perkataan maupun perbuatannya akan makin selaras dengan kepribadiaan Allah. Ungkapan: "Hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus" dalam tatabahasa aslinya menggunakan kata kerja berbentuk imperatif plural pasif. Artinya, kita tidak bisa menghindar, berlaku untuk semua orang, dan tak perlu mantra atau rumus khusus untuk mengalaminya. Ini adalah suatu kesediaan untuk tunduk pada pemimpin Roh Kudus.
Pikiran, perkataan, dan perbuatan seperti apa yang kita tampakkan dari hidup selama ini? Apakah hal-hal tersebut mencerminkan pemilikan dan kepemimpinan Allah dalam hidup kita? Dia ingin mengarahkan hidup kita untuk mengenali rencana-Nya. Izinkan Dia memimpin hidup kita dengan leluasa.
"Dari buah hidup kita, dapat ditebak siapa penguasanya"
Tuhan Yesus Memberkati Anda.
[HOLY SPIRIT FILLED]
And do not get drunk with wine, for that is dissipation, but be filled with the Spirit .... [Ephesians 5:18]
Fights and commotion music performances in the news most often overwhelmed with the mass media. Causes are usually very trivial, namely mutual nudge or taunted each other. However, the main trigger because they allegedly under the influence of liquor. Drinks that make them unable to control themselves and easily perform actions out of control.It feels a bit strange when the orders do not get drunk with wine contrasted with Spirit-filled. However, they did have a similar subject matter, ie: equally controlled by something.
People who are under the control or influence of wine normally can not control herself. Words and actions will be chaotic and cause chaos. Meanwhile, people who occupied or filled with the Holy Spirit will be increasingly able to control myself. He will be able to manage their lives well; words and deeds will be more in tune with the personality of God. The phrase: "Be filled with the Holy Spirit" in their original grammar using plural imperative form of the verb passive. That is, we can not avoid, apply to everyone, and do not need to spell or special formula to experience it. It is a willingness to submit to the leadership of the Holy Spirit.
Thoughts, words, and deeds as what we are putting on live this long? Are these things reflect the ownership and leadership of God in our lives? She wants to direct our lives to recognize His plan. Let him lead our lives freely.
"From the fruit of our lives, can guess who the rulers"
Lord Jesus bless you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar