Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruh dia membantu aku [Lukas 10:40]
Melayani Tuhan jelas merupakan aktivitas yang mulia, apa pun bentuknya. Oleh karena itu, seharusnya pelayanan dilakukan dengan sikap yang benar pula. Namun, terkadang orang mengalami kesamaran arah sehingga tidak dapat bersikap sebagaimana seharusnya. Banyak aktivitas gereja bisa marah karena mereka merasa sudah banyak berkorban untuk melayani, tetapi tidak dihargai. Tidak dibantu, malah dicela.
Ini mungkin yang terjadi pada Marta. Bagaimana bisa Maria membebankan semua kerepotan dipundaknya saja, seoleh-olah hanya ia yang berkewajiban melayani tamu? Sampai-sampai Marta memprotes kepada Tuhan Yesus. Namun, Yesus malah membela Maria, membenarkan pilihan Maria untuk duduk dikaki-Nya dan mendengarkan-Nya. Dan, Marta ditegur karena telah menyusahkan diri dengan hal-hal di luar itu. Maria telah memilih yang terbaik, yakni membiarkan Tuhan melayaninya. Jika Marta disibukkan dengan palayanannya bagi Yesus, Maria disibukkan oleh pelayanan Yesus baginya. Dan, Yesus menghargai sikap Maria yang seperti seorang murid - mau belajar dan mau mendengar.
Sudahkah kita juga bersikap seperti seorang murid? Ingatlah bahwa menjadi murid bukan hanya dengan terus-menerus menyibukan diri dalam pelayanan. Jangan sampai kita menempatkan sesuatu yang baik, seperti pelayanan, menjadi lebih utama daipada yang terbaik, yaitu berpaut kepada Allah - mendengar firman-Nya. Ingatlah: kesibukan melayani Tuhan tidak bisa jadi alasan untuk tak punya waktu merenungkan firman-Nya. Sebaliknya, keakraban dengan firman-Nya mesti selalu menjadi dasar dalam kita melayani.
SEBELUM FIRMAN TUHAN MELAYANI KITA
TIDAK MUNGKIN KITA SIAP MELAYANI TUHAN
[MARTA ANGRY WHEN]
Lord, do not you care that my sister has left me to serve alone? Tell her to help me [Luke 10:40]
Serving the Lord is clearly a noble activity, whatever it may be. Therefore, care should be done with the right attitude anyway. However, sometimes people experience ambiguity toward so can not behave as they should. Many church activities can be angry because they felt it was a lot of sacrifice to serve, but not appreciated. Not helped, even denounced.
It probably happens to Marta. How could Mary charge all the hassles shoulders alone, seoleh if only he were obliged to serve the guests? To the extent that Marta protested to the Lord Jesus. However, Jesus actually defend Mary, confirming Mary's choice to sit at the feet of Him and listen to Him. And, Marta reprimanded for having trouble yourself with things outside of it. Mary has chosen the best, which is to let the Lord to serve him. If Marta preoccupied with palayanannya for Jesus, Mary preoccupied by the ministry of Jesus to him. And, Jesus appreciated the gesture of Mary who as a student - willing to learn and willing to listen.
Have we also act like a disciple? Remember that being a disciple not only by constantly wrap yourself in service. Do not let us put something good, such as services, become more important than some of the best, ie interlock to God - hear His word. Remember: the busyness of serving God can not be a reason to not have time pondering his words. In contrast, familiarity with his word must always be the foundation of our airport.
BEFORE THE WORD OF GOD WE SERVEWE MAY NOT READY TO SERVE GOD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar