Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 03 Mei 2014

RENUNGAN


Cinta kasih adalah sumber kekuatan, namun cinta kasih saja tidak cukup, mestinya dilengkapi dengan "kesabaran"-- tahan terhadap penghinaan, mau mengalah dan mampu menahan diri. Dengan bersabar akan mendatangkan ketenangan batin.

Cinta kasih universal tidak membedakan mulia atau hina, semua makhluk adalah setara tanpa membedakan dia, engkau atau aku, jika berhati baik tentu akan selalu harmonis.

Dengan memperhatikan orang lain, sama artinya dengan memberi perhatian pada diri sendiri. Dengan membantu orang lain, sama artinya dengan membantu diri sendiri.

Dengan bersikap lebih mengalah dan lebih mencintai orang, kehidupan tentu akan dapat dijalani dengan lebih bahagia.

Meski pun kehidupan material kita cukup sederhana, namun jika batin kita cukup kaya, kita tetap akan hidup dengan bahagia.

Jika batin seseorang bebas dari niat tidak tulus, bersikap optimis dalam menghadapi segala hal dan melakukan sesuatu dengan mantap dan pasti, orang tersebut tentu akan memperoleh kebijaksanaan.

Kita harus mengatasi persoalan sesuai dengan prinsip, bukannya menyesuaikan prinsip dalam mengatasi persoalan.

Dengan memberikan lebih banyak cinta kasih dan mengucapkan lebih banyak kalimat penuh penghiburan, berarti telah menanamkan jalinan jodoh baik dalam hati orang.

Sekalipun hanya sebagai paku sekrup yang kecil, juga harus diperhatikan apakah sudah terpasang dan tersekrup dengan baik, agar dapat berfungsi dengan maksimal.

Menghadapi masalah apapun harus bisa berpegang teguh pada prinsip, jangan memaksa diri untuk mengikuti keinginan orang, jika selalu bersikap seperti ini, biasanya bukan saja tidak bisa menyadarkan orang bersangkutan, malah diri sendiri akan terseret pada kondisi yang tidak menyenangkan.

Dengan keyakinan dalam hati, kekuatan tekad tidak akan ada habis-habisnya.
Dengan tiada pamrih dalam hati, keberkahan yang diperoleh akan tiada terhingga.

Cara kita bersikap atau menangani masalah hendaknya luwes dan bijak, jangan pergunakan cara runcing menusuk hati, sebab akan dapat melukai perasaan orang.

Panjangnya umur seseorang adalah setara dengan berapa banyak hal yang telah dilakukannya dalam kehidupan, oleh karena itu, setiap orang harus berlomba dengan waktu, jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia.


dalam bersikap dan menangani masalah, harus memegang prinsip tapi tidak kaku, harus tegas tetapi tetap toleran, baru bisa tercipta keharmonisan.

Bagi orang bijak, waktu berharga bagaikan intan permata; namun bagi orang bodoh waktu bagaikan tanah liat yang tidak berharga.

Serius menghadapi pekerjaan adalah sikap yang benar, serius menghadapi gosip adalah sikap yang salah.

Dalam menangani masalah, jangan khawtir akan rumit dan kacaunya masalah di antara sesama, karena semua masalah adalah hasil dari perbuatan manusia sendiri.

Membina diri adalah mengasuh kepribadian dan meluruskan prilaku. 
 













Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates