Seorang
 ibu yang taat beragama, menderita sakit kanker rahim, awal mulanya 
dengan pengobatan tradisional. Namun setelah beberapa bulan, dia 
mengalami rasa capai karena tak kunjung sembuh. Akhirnya diputuskan 
untuk mengobatan medis. Ini bukan semata-mata kehendak ibu, tetapi atas 
kehendak-Nya. Operasi pengangkatan rahim berlangsung pada hari kamis 
putih, awal tri hari suci, dalam 
perjamuan terakhir Yesus memberi teladan pelayanan berupa "pembasuhan 
para kaki murid-Nya" dan memberi perintah baru agar kita saling 
mengasihi.
 
Operasi berjalan lancar, dan dalam proses pemulihan paska operasi sangat cepat. Ini adalah suatu mujizat Tuhan. Sehari sebelum operasi, ibu didoakan hamba Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Di bagian akhir doa, ibu memohon pengampunan, dan menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Yesus. Dikala kecemasan menghimpit hatinya, ibu berseru kepada Tuhan agar diberi kekuatan. "Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Apabila Engkau memanggilku, janganlah aku diberi rasa sakit yang berkepanjangan. Dan apabila engkau memberi kesembuhan, aku akan membayar nazarku kepada Tuhan untuk melayani-Mu".
 
Menurut pengamat, banyak kesembuhan terjadi dalam komunitas-komunitas yang anggotanya dipenuhi dengan kasih, sehati, dan sejiwa. Sebaliknya, bila tidak ada kasih, tidak sehati, dan tidak sejiwa, sangat sedikit terjadi kesembuhan. Jadi, bukan hanya hubungan erat antara penyembuhan dan iman, tetapi juga terjadi hubungan erat antara penyembuhan dan kasih di dalam kelompok atau komunitas orang-orang beriman.
 
Ditengah-tengah pencobaan ibu akan berusaha melihat tangan ilahi yang mengasihi. O Yesus, ibu tidak akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh siapapun dalam mengasihi Engkau.
 
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! - Roma 11:33.
Operasi berjalan lancar, dan dalam proses pemulihan paska operasi sangat cepat. Ini adalah suatu mujizat Tuhan. Sehari sebelum operasi, ibu didoakan hamba Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Di bagian akhir doa, ibu memohon pengampunan, dan menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Yesus. Dikala kecemasan menghimpit hatinya, ibu berseru kepada Tuhan agar diberi kekuatan. "Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Apabila Engkau memanggilku, janganlah aku diberi rasa sakit yang berkepanjangan. Dan apabila engkau memberi kesembuhan, aku akan membayar nazarku kepada Tuhan untuk melayani-Mu".
Menurut pengamat, banyak kesembuhan terjadi dalam komunitas-komunitas yang anggotanya dipenuhi dengan kasih, sehati, dan sejiwa. Sebaliknya, bila tidak ada kasih, tidak sehati, dan tidak sejiwa, sangat sedikit terjadi kesembuhan. Jadi, bukan hanya hubungan erat antara penyembuhan dan iman, tetapi juga terjadi hubungan erat antara penyembuhan dan kasih di dalam kelompok atau komunitas orang-orang beriman.
Ditengah-tengah pencobaan ibu akan berusaha melihat tangan ilahi yang mengasihi. O Yesus, ibu tidak akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh siapapun dalam mengasihi Engkau.
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! - Roma 11:33.


