"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" - Matius 18:21
Jika disuruh memilih antara mengampuni atau membalas kajahatan seseorang, banyak orang pasti akan lebih memilih melakukan pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan orang lain. Jika ini dilakukan orang yang dunia, kita makhlum. Namun orang kristen mengampuni adalah sebuah keharusan (wajib), bukan pilihan.
Mengapa demikian? Sesungguhnya oleh karena pengampunan Tuhan bagi kitalah yang memungkinkan kita dapat mengampuni orang lain. Tertulis demikian: "....Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya,...Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian." Hukum dosa yang seharusnya kita tanggung telah dibayar penuh oleh Yesus kristus di kayu salib. Murka Allah di timpakan kepada-Nya, Dialah yang menggantikan tempat kita. Darah Yesus membasuh dan menyucikan kita dari dosa.
Ketika ada kesalahan atau kejahatan dilakukan oleh pihak lain, kitalah yang harus berinisiatif terlebih dahulu mengampuni mereka. Sebagaimana Allah di dalam kristus Yesus telah mengampuni kita, hendaklah kita juga punya hati yang mau mengampuni kesalahan orang lain. "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni." Efesus 4:31-32a. Bagaimana kita bisa melakukannya? Pertama, kita harus memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada pengampunan yang telah Tuhan kerjakan bagi kita.
Jika disuruh memilih antara mengampuni atau membalas kajahatan seseorang, banyak orang pasti akan lebih memilih melakukan pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan orang lain. Jika ini dilakukan orang yang dunia, kita makhlum. Namun orang kristen mengampuni adalah sebuah keharusan (wajib), bukan pilihan.
Mengapa demikian? Sesungguhnya oleh karena pengampunan Tuhan bagi kitalah yang memungkinkan kita dapat mengampuni orang lain. Tertulis demikian: "....Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya,...Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian." Hukum dosa yang seharusnya kita tanggung telah dibayar penuh oleh Yesus kristus di kayu salib. Murka Allah di timpakan kepada-Nya, Dialah yang menggantikan tempat kita. Darah Yesus membasuh dan menyucikan kita dari dosa.
Ketika ada kesalahan atau kejahatan dilakukan oleh pihak lain, kitalah yang harus berinisiatif terlebih dahulu mengampuni mereka. Sebagaimana Allah di dalam kristus Yesus telah mengampuni kita, hendaklah kita juga punya hati yang mau mengampuni kesalahan orang lain. "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni." Efesus 4:31-32a. Bagaimana kita bisa melakukannya? Pertama, kita harus memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada pengampunan yang telah Tuhan kerjakan bagi kita.
Renungkan betapa besar rahmat yang sudah
dilimpahkan Tuhan kepada kita seperti kata Daud, "Puji Tuhan, hai
jiwaku, dan janganlah lupa segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni
segala kesalahanmu," Mazmur 103:2-3a. Kedua, selesaikanlah dengan jujur
semua kemarahan yang kita rasakan terhadap orang lain, lalu
melupakannya. Memang tidak mudah! Namun Tuhan akan menolong.
MENGAMPUNI TANPA MELUPAKAN ITU SEUMPAMA KASIH YANG BERSYARAT,... NAMANYA BUKAN PENGAMPUNAN !
MENGAMPUNI TANPA MELUPAKAN ITU SEUMPAMA KASIH YANG BERSYARAT,... NAMANYA BUKAN PENGAMPUNAN !
FORGIVE AND FORGET
"Lord, how many times shall I forgive my brother when he sins against me? Up to seven times?" - Matthew 18:21
If given the choice between Evil forgive or reply to someone, many people would prefer to retaliate against the crimes committed by others. If this is done the world's people, we makhlum. But Christians forgive is a necessity (required), not an option.
Why is that? Indeed, because of the forgiveness of God for us who allows us to forgive others. Written: ".... He was wounded for our transgressions, He diremukan for our iniquities; the punishment that brought us salvation inflicted upon Him, ... the Lord has laid on Him the iniquity of us all." The law of sin that we deserve been paid in full by Jesus Christ on the cross. Inflict wrath of God in Him, He who took our place. The blood of Jesus wash and cleanse us from sin.
When there is a mistake or a crime committed by another party, we have to take the initiative in advance forgive them. Just as God in Christ Jesus has forgiven us, let us also have a heart willing to forgive others. "All bitterness, wrath, anger, infighting and backbiting let removed from among you, as well as all evil. But be ye friendly to one another, full of affection and mutual forgiveness." Ephesians 4: 31-32a. How can we do? First, we must concentrate our minds fully to the forgiveness that God has done for us. Contemplate how great God's grace that has been delegated to us as David said, "Praise the Lord, O my soul, and forget not all his benefits! He who forgives all your iniquities," Psalm 103: 2-3a. Second, resolve to be honest all the anger we feel toward others, and then forget about it. It is not easy! But God will help.
FORGIVENESS WITHOUT FORGETTING THE UNCONDITIONAL LOVE is like, ... NAME NOT FORGIVENESS!