Hendaklah kamu semua....penyayang dan rendah hati, dan janganlah
membalas kejahatan dengan kejahatan,...tetapi sebaliknya, hendaklah kamu
memberkati. - [1 Petrus 3:8-9]
Seorang pria yang sedang berduka karena kematian ayahnya berkata, "Saya tidak hanya menangisi ayah saya, tetapi juga diri saya sendiri. Kematiannya berarti saya tidak akan pernah mendengar perkataan yang selalu ingin saya dengar darinya, yaitu bahwa ia bangga terhadap saya, bangga akan keluarga yang saya bina, dan bangga akan hidup yang saya jalani."
Bukannya mengulangi kesalahan sang ayah, sebaliknya pria itu justru menyampaikan ucapan yang menyemangati anaknya sendiri, yang tidak pernah ia dapatkan, yaitu bahwa ia bangga terhadap anaknya dan kesuksesan hidup yang telah diraihnya.
Kerap kali, ketengangan antara ayah dan anak-anak tidak terselesaikan. Luka lama itu tetap tak tersembuhkan. Kita tak bersedia mengampuni ucapan kemarahan dan luka masa lalu. Namun, bagi diri sendiri dan keluarga kita, kita perlu melakukan segala upaya untuk meruntuhkan tembok yang memisahkan kita.
Bagaimana cara kita memulainya? Perintah Alkitab mengenai semua hubungan yang kita miliki adalah "Mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,...menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik,...mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya" [1 Petrus 3:8,9,11].
Oleh kasih karunia Allah, marilah kita putuskan lingkaran kemarahan dan memberi anak-anak kita apa yang mereka inginkan dengar dari kita, yaitu ucapan berkat dan kasih.
HAL TERBAIK YANG DAPAT ANDA BERIKAN BAGI ANAK ANDA ADALAH WAKTU ANDA.
Seorang pria yang sedang berduka karena kematian ayahnya berkata, "Saya tidak hanya menangisi ayah saya, tetapi juga diri saya sendiri. Kematiannya berarti saya tidak akan pernah mendengar perkataan yang selalu ingin saya dengar darinya, yaitu bahwa ia bangga terhadap saya, bangga akan keluarga yang saya bina, dan bangga akan hidup yang saya jalani."
Bukannya mengulangi kesalahan sang ayah, sebaliknya pria itu justru menyampaikan ucapan yang menyemangati anaknya sendiri, yang tidak pernah ia dapatkan, yaitu bahwa ia bangga terhadap anaknya dan kesuksesan hidup yang telah diraihnya.
Kerap kali, ketengangan antara ayah dan anak-anak tidak terselesaikan. Luka lama itu tetap tak tersembuhkan. Kita tak bersedia mengampuni ucapan kemarahan dan luka masa lalu. Namun, bagi diri sendiri dan keluarga kita, kita perlu melakukan segala upaya untuk meruntuhkan tembok yang memisahkan kita.
Bagaimana cara kita memulainya? Perintah Alkitab mengenai semua hubungan yang kita miliki adalah "Mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,...menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik,...mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya" [1 Petrus 3:8,9,11].
Oleh kasih karunia Allah, marilah kita putuskan lingkaran kemarahan dan memberi anak-anak kita apa yang mereka inginkan dengar dari kita, yaitu ucapan berkat dan kasih.
HAL TERBAIK YANG DAPAT ANDA BERIKAN BAGI ANAK ANDA ADALAH WAKTU ANDA.
[THANKS DAD]
Be ye all .... compassionate and humble, and do not repay evil with evil, ... but on the contrary, be ye blessed. - [1 Peter 3: 8-9]
A man who was mourning the death of his father said, "I do not just cry over my father, but also myself. His death means that I will never hear the words that have always wanted to hear from him, namely that he was proud of me, proud family I coached, and proud of the life I live. "
Instead of repeating the mistakes of his father, on the contrary he was actually encouraging her to convey my own, that never he had, namely that he was proud of his son and life success that has been achieved.
Often, tensions between fathers and children are not resolved. Old wounds remain unhealed. We are not willing to forgive greeting anger and wounds of the past. However, for ourselves and our families, we need to make every effort to tear down the walls that divide us.
How do we get started? The Bible commands about all the relationships that we have is "Loving brothers, compassionate and humble, and do not repay evil with evil, or scorn with scorn, but on the contrary, be ye blessed, ... away from evil and do well, ... seek peace and pursue it "[1 Peter 3: 8,9,11].
By the grace of God, let us decide circle of anger and give our children what they want to hear from us, that benediction and love.