1
Korintus 1:12 - Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing
berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau
aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
2 Korintus 2:3-9 - Dan justru itulah maksud suratku ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu. Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu.
Seringkali masalah terjadi karena salah pengertian. Pendengar tidak mengetahui apa maksud perkataan lawan bicaranya. Apalagi jika perkataan itu disampaikan dengan pengantara atau melalui orang lain. Paulus pernah mengalami apa yang disebut dengan kesalahpahaman dengan jemaat. Keadaan ini diperparah dengan adanya orang yang mau mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut. Paulus menyaksikan bahwa mereka yang tidak memahami maksud surat-surat Paulus berusaha memutarbalikannya. Itulah sebabnya dalam beberapa kesempatan, Paulus menegaskan maksud suratnya dengan mengatakan sejelas-jelasnya sesuai dengan bahasa para pembacanya.
Berbicara adalah hal yang mudah, tetapi berbicara supaya pendengar menangkap maksud pembicara itu, sangatlah sulit. Salah satu cara yang sangat efektif supaya pendengar memahami maksud perkataan kita adalah dengan menggunakan bahasa mereka. Kita sebaiknya tidak berbicara dengan bahasa ilmiah kepada orang desa. Hamba Tuhan sebaiknya tidak berbicara dengan bahasa teologis kepada jemaat awam, apalagi mereka pertobatan baru. Anak muda sebaiknya tidak menggunakan bahasa gaul ketika berbicara kepada orang tua. Demikian juga dalam kaitannya dengan perbedaan latar belakang suku, bahasa, kebudayaan, tingkat kehidupan ekonomi dan pendidikan, hendaklah kita memakai bahasa pendengar kita. Dengar cara ini kita menghindar kesalahpaham yang tidak perlu. Bukankah Allah sudah memberikan teladan dalam hal ini? Kehadiran Yesus adalah pernyataan Allah di dalam bahasa manusia.
DOA: Aku ingin menghindari kesalahpaham dengan orang lain. Untuk itu mampukan aku ya Bapa untuk menggunakan bahasa mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
BICARA DENGAN BAHASA PEMBICARA HANYA AKAN DIDENGAR, BERBICARA DENGAN BAHASA PENDENGAR AKAN MENGERTI.
2 Korintus 2:3-9 - Dan justru itulah maksud suratku ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu. Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu.
Seringkali masalah terjadi karena salah pengertian. Pendengar tidak mengetahui apa maksud perkataan lawan bicaranya. Apalagi jika perkataan itu disampaikan dengan pengantara atau melalui orang lain. Paulus pernah mengalami apa yang disebut dengan kesalahpahaman dengan jemaat. Keadaan ini diperparah dengan adanya orang yang mau mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut. Paulus menyaksikan bahwa mereka yang tidak memahami maksud surat-surat Paulus berusaha memutarbalikannya. Itulah sebabnya dalam beberapa kesempatan, Paulus menegaskan maksud suratnya dengan mengatakan sejelas-jelasnya sesuai dengan bahasa para pembacanya.
Berbicara adalah hal yang mudah, tetapi berbicara supaya pendengar menangkap maksud pembicara itu, sangatlah sulit. Salah satu cara yang sangat efektif supaya pendengar memahami maksud perkataan kita adalah dengan menggunakan bahasa mereka. Kita sebaiknya tidak berbicara dengan bahasa ilmiah kepada orang desa. Hamba Tuhan sebaiknya tidak berbicara dengan bahasa teologis kepada jemaat awam, apalagi mereka pertobatan baru. Anak muda sebaiknya tidak menggunakan bahasa gaul ketika berbicara kepada orang tua. Demikian juga dalam kaitannya dengan perbedaan latar belakang suku, bahasa, kebudayaan, tingkat kehidupan ekonomi dan pendidikan, hendaklah kita memakai bahasa pendengar kita. Dengar cara ini kita menghindar kesalahpaham yang tidak perlu. Bukankah Allah sudah memberikan teladan dalam hal ini? Kehadiran Yesus adalah pernyataan Allah di dalam bahasa manusia.
DOA: Aku ingin menghindari kesalahpaham dengan orang lain. Untuk itu mampukan aku ya Bapa untuk menggunakan bahasa mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
BICARA DENGAN BAHASA PEMBICARA HANYA AKAN DIDENGAR, BERBICARA DENGAN BAHASA PENDENGAR AKAN MENGERTI.