"Ketika Paulus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang , itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." - Yoh 21:21-22
Menjadi orang yang dijadikan nomor dua atau tiga dalam sebuah keluarga bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Alkibat hal ini juga, banyak anak yang akhirnya terluka atas perbuatan yang dilakukan oleh orangtuanya. Tidak hanya di rumah, di dalam perusahaan pun hal ini sering ditemui hingga muncullah sebutan "anak emas bos" bagi mereka yang selalu mendapat perlakuan khusus dari atasannya.
Bagi mereka yang di-anakemas-kan, tentulah senang dengan perilaku yang diberikan oleh para pemimpinnya, tetapi bagi mereka yang tidak, kekecewaan dan kebencian tumbuh menyatu menjadi satu. Sadar atau tidak, pandang kita terhadap Allah pun seperti itu. Kita menganggap bahwa ketika seseorang mendapat berkat yang luar biasa melimpah dan kita belum mendapatkannya maka kita akan menuduh-Nya sebagai Allah yang pilih kasih.
Dalam kemahbesarannya, Allah memiliki wewenang menganugerahkan kasih dan kuasa-Nya kepada siapa Ia ingin memberikannya. Hal ini bukan berarti Dia menganggap seseorang tidak berharga dan yang lain begitu tinggi derajat di mata-Nya. Dia memiliki rahasia tersendiri untuk memberkati satu persatu umat-Nya dan kita tidak perlu menanyakannya. Percaya saja, Allah telah menyiapkan berkat yang baik dan Dia akan mencurahkan sesuai dengan waktu yang dirancang-Nya.
Mungkin hari ini ada diantara Anda yang sudah berpaling dari Allah karena suatu peristiwa yang Anda anggap tidak harus Anda alami. Dalam kasih Kristus, saya mengatakan kembali kepada-Nya. Allah tidak pernah pilih kasih dan kalau pun ada kejadian yang membuat Anda begitu sedih dan kecewa lihatlah ada maksud-Nya yang besar dan mulia dibalik semua itu.
ALLAH MENGASIHI ANAK-ANAK-NYA DAN ITU TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH SAMPAI KAPAN PUN DAN OLEH APA PUN JUGA.
[PLAY FAVOR]
"When Paul saw him, he said to Jesus:" Lord, what will happen to him? "Jesus replied," If I will that he tarry till I come, what is that. You follow me. "- John 21: 21-22
Being a person who made a number two or three in a family is not something to reassure. Alkibat this case also, a lot of children who end up hurt for acts committed by their parents. Not only at home, in the company also it is often found to emerge as the "golden boy boss" for those who always get special treatment from his boss. For those who are on-the-anakemas, certainly pleased with the behavior given by its leaders, but for those who do not, disappointment and resentment grew fused into one.
Conscious or not, our view of God was like that. We assume that when someone gets a tremendous blessing abundant and we have not got it then we would accuse Him as God favoritism.
In kemahbesarannya, God has conferred the authority of His love and power to whom He wants to give it. This does not mean He does not assume someone else is so valuable and high degree in his eyes. She has its own secrets to bless His people one by one and we do not need to ask. Believe it, God has prepared thanks to the good and He will pour out in accordance with his time designed.
Perhaps today there among you who have turned away from God because of an event that you consider you have not experienced. In the love of Christ, I say back to him. God never favoritism and if there is any event that makes you so sad and disappointed look no intention of His great and glorious behind all of it.
GOD LOVES HIS CHILDREN AND IT WILL NEVER BE CHANGED TO EVENT SHALL AND BY ANY FURTHER.