Di sebuah kebun bunga, ada seorang anak yang setiap pagi dan sore selalu menyiram tanamannya. Dia begitu rajin dan tekun merawat semua bunga-bunganya termasuk menyiraminya setiap hari.
Sebulan kemudian kebun itu benar-benar penuh dengan bunga-bunga cantik berwarna-warni. Anak itu hanya menyiraminya setiap hari dan tidak membuat dengan sengaja warna-warna bunga yang ada.
Kita yang menyiram, Tuhan yang menumbuhkan karena kita tahu bahwa Tuhan berkuasa atas semua kehidupan yang ada. Demikian pula saat kita bersaksi tentang Yesus kepada orang-orang di sekitar kita.
Bersaksi bukan dengan memberikan banyak firman melainkan bersaksi bisa juga menceritakan tentang kebaikan Tuhan yang bisa mereka lihat lewat kehidupan kita. Saat mereka mendengar dan melihat kesaksian kita setiap hari secara langsung, maka itu sama halnya kita sedang menyirami roh mereka yang mati.
Tuhanlah yang berkuasa menggerakkan setiap hati manusia, dan tiba pada saatnya nanti roh kepercayaan terhadap Tuhan Yesus akan tumbuh dalam kehidupan mereka. Saat kita menghadapi seseorang yang keras hati, siramilah dengan doa, maka Tuhan akan melunakkan hatinya.
Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggempurkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.___Mazm