Pages

Ads 468x60px

Selasa, 24 Maret 2015

TUHAN, AKU PATAH HATI


"Tuhan, aku patah hati." Mungkin itu yang selalu kita keluhkan saat kita kehilangan orang sangat kita sayangi. Beberapa hari ini, Tuhan ijinkan beberapa dari teman saya mengalami patah hati karena pacaran. Dunia terasa kiamat bila putus dengan pacar. Hidup pun menjadi tak berarti tanpa sang pacar.

Saya juga pernah mengalami patah hati. Saya juga pernah mengalami kekecewaan. Semua rasa yang ada di dalam hati kita memang wajar, itu adalah bukti bahwa kita masih hidup sebagai manusia yang memiliki banyak rasa.

Kita memang memiliki waktu untuk meratap. Kita memiliki waktu untuk bersedih. Namun, kita tidak perlu berlama-lama meratap karena ratapan dan kesedihan tidak akan berguna. Kesedihan yang mendalam akan mengkerdilkan kehidupan kita sehingga kita terus-menerus berkubang dalam kekecewaan.

Bersyukurlah terhadap apa yang terjadi dalam hidup kita. Saat seseorang yang kita kasihi meninggalkan kita, percayalah bahwa kejadian itu juga merupakan bagian dari rencana Allah. Allah telah menyediakan pasangan yang seimbang dan sepadan dengan kita.

Patah hati bukanlah akhir dari segalanya. Setiap orang memiliki jalannya sendiri. Setiap orang memiliki berkatnya sendiri. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan. Kita hanya perlu bersyukur dan melakukan yang terbaik sesuai dengan kehendak Allah.

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? - Mazmur 27:1. GBU.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates