Yang dimaksud dengan menegur adalah memberi teguran, menasehati,
mendidik dan mengingatkan. Sikap orang dalam menerima bermacam-macam.
Ada yang menerima dengan senang hati, ada yang biasa-biasa saja, ada
yang mengiyakan hanya untuk mempercepat proses pembicaraan, ada yang
menolak dengan tegas, ada yang berkelit, bahkan ada yang tersinggung dan
marah, serta masih banyak lagi reaksi lainnya.
Beberapa kebenaran yang perlu kita ketahui saat menegur orang lain.
1. Menegur haruslah dilandasi dengan kasih. Memang
Beberapa kebenaran yang perlu kita ketahui saat menegur orang lain.
1. Menegur haruslah dilandasi dengan kasih. Memang
terdapat resiko
orang yang ditegur menjadi tidak
menyukai kita, tetapi kalau memang ia
perlu ditegur,
tegurlah!
Mengasihi bukan berarti harus selalu setuju, harus selalu mengiyakan, harus selalu tersenyum manis. Untuk mengasihi diperlukan teguran yang dibungkus dengan kejujuran dan terusterangan, tanpa pura-pura.
Menegur yang dilandasi oleh kasih akan menutupi pelanggaran orang tersebut. Orang yang ditegur dengan kasih akan lebih mudah menerima teguran yang ditujukan kepadanya dan akibatnya kemungkinan untuk yang bersangkutan berubah menjadi lebih besar. Sebaliknya bila kita menegur dengan tidak berlandasan kasih, hasilnya adalah pertengkaran. Pertengkaran bukanlah tujuan akhir yang ingin kita capai.
2. Menegur haruslah dengan hikmat. Hikmat akan
Mengasihi bukan berarti harus selalu setuju, harus selalu mengiyakan, harus selalu tersenyum manis. Untuk mengasihi diperlukan teguran yang dibungkus dengan kejujuran dan terusterangan, tanpa pura-pura.
Menegur yang dilandasi oleh kasih akan menutupi pelanggaran orang tersebut. Orang yang ditegur dengan kasih akan lebih mudah menerima teguran yang ditujukan kepadanya dan akibatnya kemungkinan untuk yang bersangkutan berubah menjadi lebih besar. Sebaliknya bila kita menegur dengan tidak berlandasan kasih, hasilnya adalah pertengkaran. Pertengkaran bukanlah tujuan akhir yang ingin kita capai.
2. Menegur haruslah dengan hikmat. Hikmat akan
membantu kita untuk memberi teguran yang tepat.
Hikmat di sini
berarti meliputi teknik, cara, kata-kata,
waktu, tempat, serta situasi
dan kondisi untuk
menyampaikan teguran yang tepat.
3. Hasil dari menegur dengan menggunakan hikmat akan
3. Hasil dari menegur dengan menggunakan hikmat akan
berbuah manis. Awalnya
mungkin terdapat gesekan,
bahkan mungkin dapat menciptakan konflik
dengan yang
bersangkutan. Namun, kita tetap perlu mengambil resiko
ini.
4. Jangan menahan teguran karena takut terhadap resiko dan
4. Jangan menahan teguran karena takut terhadap resiko dan
gesekan
konfik. Salah satu bentuk kasih adalah teguran
yang berhikmat. Saat kita
tidak melakukan hal ini, kita
berarti tidak takut pada Tuhan. Tidak
takut pada Tuhan
berarti dosa, . Jangan takut menegur bila memang