Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkit amarah di dalam hati
anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. -
Efesus 6:4
Seorang pria manager akunting sebuah perusahan, selama berhari-hari menghadapi masalah yang tak tuntas. Pembukuan perusahaan tidak balance. Ia sudah mencari kesalahan di segala sektor. Kepalanya pusing sekali karena beberapa hari lagi akan ada audit yang memeriksa pekerjaannya. Sore itu sang istri mampir di kantor menitipkan anak mereka yang berusia 6 tahun untuk di antar les kumon sorenya. pukul 5 petang, pak satpam melihat manager ini keluar kantor menggandeng putri manisnya.
Pak manager memang antar putrinya les kumon, dan menjemput pada waktunya. Pukul 6 tatkala mereka berdua berjalan pulang, anak buah manager ini melaporkan bahwa ada data baru yang ditemukan. pak manager balik ke kantor, bekerja sampai pukul 10 malam, keluar sejenak untuk membeli makanan....dan pukul 23.15 sang istri menelpon dengan nada panik, bertanya kemana mereka 'berdua' pergi? "Berdua?" Pak manager lupa sama sekali di mana ia tinggalkan anaknya. Kisah ini untungnya berakhir dengan baik2 saja, karena anak ini tertidur di pos hansip 500 meter dari kompleks kantor tersebut. Ia ditemukan pukul 3 pagi, sesudah sekelompok satpam, polisi, dan anggota keluarga melakukan pencarian.
Kita mungkin membaca cerita ini dengan berkomentar: "kok bisa ya ayah melupakan anaknya seperti itu?" Tapi tak banyak ayah-ayah yang sengaja melupakan anak-anaknya mereka saat mengejar kepentingannya sendiri yang seringkali sangat egois. Ada yang lupa anak karena punya teman wanita baru atau judi. Ada yang demikian terlelap dalam hobby semacam sepak bola, atau olah raga yang dilakukan dengan gila-gilaan [misalnya main badminton 6 kali seminggu @ 6 jam]. Ada yang mengejar uang, kerja keras, dan lain-lain. Saat mereka sibuk dengan aktifitasnya, anak-anak dilupakan.
Hubungan dengan ayah yang baik akan menghasilkan kesan yang sangat mendalam bagi anak. Ayah yang memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, persahabatan, pertolongan, disiplin dan contoh nyata adalah ayah yang memilki banyak pesan Surgawi untuk anak. Yang paling penting, seorang ayah yang mau berdoa bagi anaknya.
AYAH-AYAH JANGAN LUPAKAN ANAKMU. MEREKA BUTUH ENGKAU....!
Seorang pria manager akunting sebuah perusahan, selama berhari-hari menghadapi masalah yang tak tuntas. Pembukuan perusahaan tidak balance. Ia sudah mencari kesalahan di segala sektor. Kepalanya pusing sekali karena beberapa hari lagi akan ada audit yang memeriksa pekerjaannya. Sore itu sang istri mampir di kantor menitipkan anak mereka yang berusia 6 tahun untuk di antar les kumon sorenya. pukul 5 petang, pak satpam melihat manager ini keluar kantor menggandeng putri manisnya.
Pak manager memang antar putrinya les kumon, dan menjemput pada waktunya. Pukul 6 tatkala mereka berdua berjalan pulang, anak buah manager ini melaporkan bahwa ada data baru yang ditemukan. pak manager balik ke kantor, bekerja sampai pukul 10 malam, keluar sejenak untuk membeli makanan....dan pukul 23.15 sang istri menelpon dengan nada panik, bertanya kemana mereka 'berdua' pergi? "Berdua?" Pak manager lupa sama sekali di mana ia tinggalkan anaknya. Kisah ini untungnya berakhir dengan baik2 saja, karena anak ini tertidur di pos hansip 500 meter dari kompleks kantor tersebut. Ia ditemukan pukul 3 pagi, sesudah sekelompok satpam, polisi, dan anggota keluarga melakukan pencarian.
Kita mungkin membaca cerita ini dengan berkomentar: "kok bisa ya ayah melupakan anaknya seperti itu?" Tapi tak banyak ayah-ayah yang sengaja melupakan anak-anaknya mereka saat mengejar kepentingannya sendiri yang seringkali sangat egois. Ada yang lupa anak karena punya teman wanita baru atau judi. Ada yang demikian terlelap dalam hobby semacam sepak bola, atau olah raga yang dilakukan dengan gila-gilaan [misalnya main badminton 6 kali seminggu @ 6 jam]. Ada yang mengejar uang, kerja keras, dan lain-lain. Saat mereka sibuk dengan aktifitasnya, anak-anak dilupakan.
Hubungan dengan ayah yang baik akan menghasilkan kesan yang sangat mendalam bagi anak. Ayah yang memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, persahabatan, pertolongan, disiplin dan contoh nyata adalah ayah yang memilki banyak pesan Surgawi untuk anak. Yang paling penting, seorang ayah yang mau berdoa bagi anaknya.
AYAH-AYAH JANGAN LUPAKAN ANAKMU. MEREKA BUTUH ENGKAU....!