Kesuksesan
berada di tangan orang yang pandai. Bila ada pepatah yang mengatakan
demikian, maka tidaklah sepenuhnya benar. Ada sebuah kisah di mana ada
dua orang yang sangat berbeda jalan hidupnya. Si pandai dan Si tekun. Si
pandai selalu menjadi juara di sekolah, namun si tekun tidak terlalu
pandai namun dia selalu mengerjakan segala sesuatu dengan baik.
Saat mereka
sudah lulus ujian, si pandai mempunyai prinsip bahwa "Kesuksesan akan
datang sendiri kepadaku karena aku pandai." Sudah bertahun-tahun dia
diam di rumah, namun kepandaian yang dia miliki tidaklah berguna. Ia
tidak berubah menjadi lebih baik, melainkan masih tetap sama seperti
bertahun-tahun sebelumnya.
Berbeda halnya dengan si tekun. Ia
tidak pandai, melainkan dia sangat tekun dan rajin dalam melakukan
segala sesuatu. Dia tekun mempelajari hal-hal yang dirasa sangat sulit
baginya. Dia selalu mencoba untuk memperbaiki apa yang masih dirasa
kurang dalam pekerjaannya setiap harinya. Beberapa tahun kemudian si
tekun ini menjadi orang yang sangat sukses.
Hendaklah kita
menjadi orang yang tekun di dalam Tuhan. Saat kita tekun dihadapan
Tuhan, maka kita juga akan tekun terhadap apa yang kita kerjakan di
dunia. Tekun bersaat teduh Tekun memberi perpuluhan Tekun melakukan firman Tekun melayani dan masih banyak ketekunan yang lainnya.
Saat kita melakukan ketekunan, maka itu sama halnya kita sedang berlatih tentang kesabaran.
Saat kita tekun dan sabar, maka kita akan mau menerima segala
kekurangan dan akan memperbaikinya esok hari. Jadikan setiap kekurangan
kita sebagai anak tangga yang akan kita pijak untuk naik ketingkat yang
lebih tinggi.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu
apapun. - Yokobus 1:4. GBU.