"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi" - Mat 7:1
Seorang pria yang sudah menikah mulai kembali kepada kebiasaan lamanya
yaitu suka dengan hal-hal yang berbau pornografi, ia pun pergi kesebuah
tempat dimana hal-hal seperti itu dapat ia temukan. ketika orangtuanya
mengetahui hal ini, mereka menegurnya dengan lembut dan bijak.
Mendapat nesihat ayah dan ibunya, sang anaknya bukan menerima tetapi
malah marah-marah kepada mereka. Ia menilai orangtuanya suka menghakimi.
Dengan hati yang remuk mereka hanya bisa diam. Mereka menangis karena
buah hati mereka tidak mendengarkan apa yang mereka katakan. Dan benar,
tidak dalam hitungan satu tahun, hidup putranya akhirnya hancur - ia dan
sang istri bercerai, lalu dirinya terkena PHK, usaha yang dibangun
selama ini pun harus gulung tikar karena selalu mengalami kerugian.
Banyak orang pada masa sekarang akan mengatakan bahwa orangtua, kakak,
pembimbing rohani, bahkan gembala sidang tidak berhak untuk menegur
bahwa mereka salah. Mereka bahkan dengan berani mengutip kata-kata
Yesus, "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi" [Matius
7:1].
Namun, Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa setiap kita
bertanggung jawab dengan rendah hati menegur sesama orang percaya ketika
kita melihatnya berbuat dosa [Galatia 6:1-2]. Jadi, orangtua, kakak,
pembimbing rohani, gembala sidang sebenarnya sedang melakukan tanggung
jawabnya ketika menasihati kita.
Tuhan Yesus tidak mengatakan
kita tidak boleh menentang dosa. Dia mengatakan kita harus hati-hati
dalam menghakimi. Paulus menulis bahwa kasih itu tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Kita harus menerapkan prinsip praduga tak bersalah
dan mengenali keterbatasan diri kita sendiri. Dan kita harus menolak
perasaan superioritas rohani apapun. Kalau tidak, kita juga akan jatuh
ke dalam dosa.
Menegur orang lain merupakan tanggung jawab yang
serius. Oleh karena, lakukanlah dengan hati-hati dan waspada selalu
agar jangan apa yang Anda lakukan berubah menjadi penghakiman.
Menyadari bahwa kita memilki banyak kelemahan dapat mengerem perkataan-perkataan kita ke orang lain yang sifatnya menghakimi. Tuhan Memberkati.