Banyak
pemuda-pemudi yang gagal mempertahankan imannya ketika berada di
persimpangan cinta. Mengapa mereka terjebak di lembah cinta dan
terhilang disana?
PERTAMA: Tidak memegang prinsip bahwa terang tidak dapat bersatu dengan gelap.
2 korintus 6:14
"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"
Seorang pemuda-pemudi memutuskan untuk menjalani hubungan dengan seseorang yang tidak seiman karena berpikir imannya cukup kuat. Mereka berpikir, setelah menikah mereka mampu membawa pasangannya kepada Tuhan, paling tidak mempertahankan imannya. Kebanyakan yang nekat berbuat demikian mengalami kegagalan. Kenekatan seperti itu justru akan menjadi jebakan yang membawa celaka dalam hidupnya. Ibarat seseorang yang berdiri di posisi/tempat yang lebih tinggi ingin membantu, menarik teman yang ada dibawah/di lubang, dan kecendurungan yang tertarik adalah orang yang posisinya di atas untuk jatuh kebawah!!
KEDUA: Takut tidak akan mendapat pasangan hidup dan tidak sabar menunggu.
Kekuatiran ini menjadi celah yang besar bagi seorang 'single', apalagi yang sudah berumur matang. Keinginan untuk segera menikah membuatnya tidak berpikir panjang. Ketika seseorang datang dan mengatakan keinginan untuk menikah, maka ia segera menyambutnya. Hendaklah setiap anak Tuhan bersabar karena iman memang membutuhkan kesabaran, tetapi akan membuahkan hasil yang manis. Percayalah kepada Tuhan dengan tetap menantikan pasangan yang seiman, seimbang dan sepadan.
*Jika menginginkan kebahagiaan seumur hidup, kita harus berpegang pada standar firman Tuhan*
"Tetapi carilah dahulu Kerajan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."___Matius 6:33.
God bless you
PERTAMA: Tidak memegang prinsip bahwa terang tidak dapat bersatu dengan gelap.
2 korintus 6:14
"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"
Seorang pemuda-pemudi memutuskan untuk menjalani hubungan dengan seseorang yang tidak seiman karena berpikir imannya cukup kuat. Mereka berpikir, setelah menikah mereka mampu membawa pasangannya kepada Tuhan, paling tidak mempertahankan imannya. Kebanyakan yang nekat berbuat demikian mengalami kegagalan. Kenekatan seperti itu justru akan menjadi jebakan yang membawa celaka dalam hidupnya. Ibarat seseorang yang berdiri di posisi/tempat yang lebih tinggi ingin membantu, menarik teman yang ada dibawah/di lubang, dan kecendurungan yang tertarik adalah orang yang posisinya di atas untuk jatuh kebawah!!
KEDUA: Takut tidak akan mendapat pasangan hidup dan tidak sabar menunggu.
Kekuatiran ini menjadi celah yang besar bagi seorang 'single', apalagi yang sudah berumur matang. Keinginan untuk segera menikah membuatnya tidak berpikir panjang. Ketika seseorang datang dan mengatakan keinginan untuk menikah, maka ia segera menyambutnya. Hendaklah setiap anak Tuhan bersabar karena iman memang membutuhkan kesabaran, tetapi akan membuahkan hasil yang manis. Percayalah kepada Tuhan dengan tetap menantikan pasangan yang seiman, seimbang dan sepadan.
*Jika menginginkan kebahagiaan seumur hidup, kita harus berpegang pada standar firman Tuhan*
"Tetapi carilah dahulu Kerajan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."___Matius 6:33.
God bless you