Pages

Ads 468x60px

Senin, 11 Agustus 2014

SIKAP YESUS TERHADAP PEREMPUAN YANG BERZINAH


Berbicara mengenai kasus perzinahan dalam tradisi bangsa Israel adalah sesuatu hal yang menakutkan dan membahayakan bahkan sampai kepada pembunuhan. Larangan perzinahan adalah salah satu perintah Tuhan dari sepuluh hukum Taurat. Jelas orang yang melanggar perintah Allah akan mendapat hukum. Bahkan ayat di atas sangat begitu jelas undang-undangnya sesuai dengan perintah Allah. Kitab Ulangan 17:7, dan Imamat 20:10 menjelaskan bagaimana orang yang kedapatan yang berzinah dihukum mati atau dirajam dengan batu sesuai dengan hukum kitab Musa. Bagi yang melakukan perzinahan tidak ada "tawar menawar" atau kata "ampun" tidak ada belas kasihan, tidak ada diberi kesempatan. Berarti bisa ditarik benang merah bahwa orang-orang yang melakukan perzinahan dalam Kitab Perjanjian Lama begitu banyak yang mati tanpa ada diberi kesempatan untuk bertobat.

Kasus perzinahan ini sangat mengerikan karena tidak ada kesempatan diberi untuk memperbaiki kelakuan moral mereka. Tetapi syukur dengan datangnya Yesus Kristus ke dunia sebagai hakim atas hukum Taurat maka ada kesempatan diberi untuk berubah kepada orang yang jatuh dalam perzinahan. Yesus tidak menghukum ketika kasus perempuan yang kedapatan yang berzinah. Tetapi Yesus memberi kesempatan untuk berubah dari kelakuan buruknya sehingga membawa kepada pertobatan.

YESUS Tidak Menghakimi Perempuan yang Berzinah.

Yesus Kristus tidak menghakimi. Kristus tidak membenarkan dosa, namun demikian, Tuhan jauh lebih tertarik dalam menyelamatkan orang dari dosa-dosa mereka, daripada menghancurkan mereka karena dosa-dosa mereka. Dia datang supaya orang bertobat dari dosanya, bukan membalas. Dia menawarkan keselamatan, bukan penghukuman. Dia ingin menyembuhkan, supaya tidak terluka. Yesus datang ke dunia untuk rekonsiliasi bagi umat manusia, yaitu dengan pengampunan. "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Jika Allah ada dipihak kita, siapa yang akan melawan kita siapa yang akan membawa tuduhan terhadap orang-orang yang Allah telah memilih? Siapakah yang akan menghukum mereka? Allah Dia yang telah dibenarkan kita" Roma 8:1, 31-34.

Jadi tujuan dan misi Yesus datang ke dunia bukan untuk menghakimi atau menghukum, melainkan mengasihi termasuk mengasihi orang yang berdosa sekalipun (seperti seorang perempuan yang kedapatan melakukan perzinahan). Yesus berkata: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" Matius 9:13b. Inti kedatangan adalah dasar "kasih" Allah Yesus Kristus Mengampuni.

Untuk itu, landasan konselot Alkitabiah adalah Yesus sebagai otoritas tertinggi. Dalam artian bahwa dalam segala sesuatu dilandaskan dengan prinsip-prinsip metoda konseling Yesus, yaitu kasih, penuh dengan pengampunan, tidak ada pengkotak-kotakan, penuh dengan hikmat, berhati-hati, mendengar yang baik bahkan sampai bertindak dengan baik. Akhirnya membawa orang-orang yang bermasalah, yang terhimpit, yang putus harapan kembali kepada kebenaran yang sesungguhnya yaitu Yesus kristus. Jadi membawa kepada Yesus sebagai jawaban hidup manusia satu-satunya.

                                           Tuhan memberkati

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates