Pages

Ads 468x60px

Jumat, 01 Agustus 2014

GODAAN DOSA?


Ia mendidik kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. (Titus 2:12)

Seorang pelayan Tuhan menulis pengalaman pahitnya terjatuh ke dalam dosa perselingkuhan. Kehidupannya porak-poranda; istri dan anak-anaknya meninggalkannya. Ia mengakui, perselingkuhan itu buah dari kecanduan akan pornografi yang membelenggunya sejak muda. Ia menutup kesaksiannya dengan berkata, "Seandainya saya bisa mengendalikan diri dan berkata 'tidak' kepada godan pertama dari pornografi pada waktu saya masih muda, saya tentu tidak akan terpuruk sejauh ini sekarang!"

Definisi dalam kesaksian di atas kurang lengkap dan bisa menyesatkan karena penguasaan diri terkesan semata-mata usaha kita. Padahal, penguasaan diri bukanlah kekuataan kehendakan manusia belaka. Secara sederhana, penguasaan diri berarti ketegasan dan keteguhan untuk berkata 'tidak' terhadap godaan dosa. Dalam terjemahan NIV, (ay. 12) berbunyi, "Anugerah-Nya mengajarkan kita untuk 'tidak' kepada ketidaksalehan dan hawa nafsu duniawi. "Seperti ditegaskan oleh Paulus, anugerah Allah yang memampukan kita untuk berkata 'tidak' terhadap dosa (ay. 12). Tuhanlah menguduskan kita (ay. 14). Bukankah Galatia 5:23 juga mengatakan bahwa penguasaan diri adalah salah satu manifertasi dari buah Roh?

Apakah selama ini Anda sulit menguasai diri dari godaan dosa? Mungkinkah karena Anda belum sepenuhnya bergantung kepada anugerah dan kuasa Allah? Mari kita berhenti bersandar pada kekuatan diri sendiri saja. Kita dapat datang kepada Tuhan, meminta pertolongan-Nya setiap kali pencobaan untuk berdosa muncul.

ANUGERAH-NYA MEMAMPUKAN KITA BERKATA 'YA' PADA KEBENARAN ALLAH DAN BERKATA 'TIDAK' PADA PENCOBAAN DAN GODAAN DOSA.

                                             Tuhan memberkati

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates