Apa tujuan hidup kita? Menjadi K A Y A? Kekayaan memang sudah menjadi idaman setiap orang untuk meraih kekayaan dalam hal materi, karena dengan materi tentunya bisa menjamin banyak hal dalam kehidupan ini.
Kekayaan juga sangat mempengaruhi gaya hidup manusia, namun kehancurannyapun akan membawa dampak luar biasa bagi manusia itu. Kekayaan terkadang sifatnya sangat SEMU, semakin manusia kaya maka dia akan semakin dekat dengan kepalsuan hidup, seperti pertemanan yang semu, pengorbanan yang semu...bahkan cerita semu lainnya.
Mengapa
SEMU? Karena pada saat itu manusia mengalami satu fase keterpurukan
yang sarat akan kehancuran dan kemiskinan. Kita akan bisa melihat
bagaimana arti pertemanan dan pengorbanan sesungguhnya. Kita juga akan
melihat rekayasa hidup yang membuat mata kita melihat kebenaran nyata
sebuah kepalsuan.
Sahabat, Dimanapun dan sebagus apapun posisi kita atau seberapapun kekayaan kita yang tak terhitung jumlahnya, tetaplah untuk menjadi pribadi yang rendah hati serta BIJAK memilih segala hal dalam hidup...
Buatlah kekayaan yang kita miliki menjadi aliran berkat bagi sesama... Bila dengan kekayaan, kita bisa belajar kebijakan dalam hidup, maka dalam kekuranganpun kita akan selalu dicukupkan, sehingga kehancuran dapat terhindarkan dan apa yang telah ditaburkan akan dituai dalam kehidupan ini. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda tanam sekarang; hal itu akan menentukan apa yang akan Anda tuai kemudian nanti. Dua ribu tahun yang lalu, Paulus menulis kepada jemaat di Galatia kisah yang sama tetapi dengan kata-kata yang lebih singkat, "Apa yang kamu tanam, itulah yang akan kamu tuai." (Gal. 6.7)
Sahabat, Dimanapun dan sebagus apapun posisi kita atau seberapapun kekayaan kita yang tak terhitung jumlahnya, tetaplah untuk menjadi pribadi yang rendah hati serta BIJAK memilih segala hal dalam hidup...
Buatlah kekayaan yang kita miliki menjadi aliran berkat bagi sesama... Bila dengan kekayaan, kita bisa belajar kebijakan dalam hidup, maka dalam kekuranganpun kita akan selalu dicukupkan, sehingga kehancuran dapat terhindarkan dan apa yang telah ditaburkan akan dituai dalam kehidupan ini. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda tanam sekarang; hal itu akan menentukan apa yang akan Anda tuai kemudian nanti. Dua ribu tahun yang lalu, Paulus menulis kepada jemaat di Galatia kisah yang sama tetapi dengan kata-kata yang lebih singkat, "Apa yang kamu tanam, itulah yang akan kamu tuai." (Gal. 6.7)
"Berbahagialah mereka yang dipenuhi berkat kekayaan dengan menjadikan berkatNya itu sebagai saluran berkat bagi sesamanya..”
Tuhan memberkati