Pages

Ads 468x60px

Minggu, 22 Juni 2014

ANAK SULUNG ATAU ANAK BUNGSU (Lukas 15:11-32)

Salah satu cara Yesus mengajar adalah membuat para pendengar saat itu mengerti apa maksud-Nya. Pada bagian ini Yesus menggambarkan 3 tokoh, yaitu Anak Bungsu, Anak Sulung, Bapa. Anak bungsu, adalah gambaran orang berdosa yang terbuang secara moral dan sosial. Yang disebut anak bungsu ialah para pelacur, pemungut cukai, yang secara moral mereka melakukan pekerjaan yang mendukakan hati Tuhan dan secara sosial mereka adalah orang yang dipandang rendah karena dosanya.

Anak sulung, adalah gambaran ahli Taurat dan Farisi yang setia dan taat melakukan Taurat, menganggap diri benar, tapi mereka tidak senang jika ada orang yang bertobat dan mendapat kasih Tuhan. Mereka menganggap orang yang bertobat itu tidak layak mendapat pengampunan dan kasih Tuhan. Mereka juga tidak mau menerima teguran Tuhan. Bapa. adalah gambaran Allah yang mengasihi semua umat manusia, apakah itu golongan "anak bungsu" ataupun "anak sulung." Kepada si bungsu yang kembali, sang bapa menyambut dengan sukacita. Kepada si sulung, sang bapa juga menyambutnya ketika ia pulang dan tidak mau masuk ke dalam rumah.

Sang bapa berbicara kepada si sulung, agar ia dapat menyadari kesalahannya dan bertobat. Inilah gambaran Allah yang penuh kasih, yang senantiasa rindu agar umat manusia bertobat. Pada akhir perumpamaan, memang Tuhan tidak menceritakan apa tanggapan si sulung selanjutnya. Dengan membiarkan cerita ini tidak selesai, Tuhan menunjukkan bahwa pintu dibiarkan terbuka lebar, menantikan si sulung masuk ke dalam rumah dan bersukacita bersama.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita adalah si bungsu yang hanya memuaskan keinginan dan kesenangan diri, tapi mendukakan hati Allah? Atau, adalah si sulung, yang telah begitu lama beribadah, melayani Tuhan, merasa diri baik, tapi kita belum benar-benar mengalami kasih Yesus yang mengubah hidup? Masih ada kesempatan, Tuhan masih membuka pintu agar kita kembali bertobat dan mengalami kasih-Nya yang begitu besar.


  • Mengapa Yesus memberikan perumpama ini? Apakah Allah hanya pasif saja menunggu manusia bertobat? coba jelaskan!
    Tuhan memberkati.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates