Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 28 Juni 2014

TUMBUH LEWAT PERSEKUTUAN ]




....Sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah bekas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran [Kolose 3:12]

Setelah dibaptis, Pakhomius serius ingin tumbuh. "Bertapalah. itu cara terampuh," nasihat seorang biarawan. di tahun 315 M, tradisi bertapa memang marak. Orang memisahkan diri dari masyarakat yang korup. Menyendiri di gurun. Berdoa dan berpuasa. Setelah mencoba, Pakhomius merasa itu tidak tepat. "Bagaimana bisa belajar rendah hati, jika hidup sendiri? Bagaiamana belajar bersabar, tanpa menjumpa sesama?" Ia pun berhenti bertapa dan mengembangkan spiritualitas persekutuan. Menurutnya, orang bertumbuh dalam pergaulan, bukan kesendirian.

Paulus memotret sifat-sifat manusia baru, antara lain: belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Ini buah hidup bersama. Belas kasihan dan kemurahan muncul saat melihat kebutuhan sesama. Kerendahan hati terbentuk saat menjumpai kelebihan orang lain.
Kelemahlembutan dan kesabaran teruji saat berhadapan dengan hal-hal yang menyakitkan. Jemaat kolose terdiri dari berbagai macam orang yang disatukan dalam kasih Kristus. Orang-orang "sulit" jelas ada. Namun mereka diminta tetap bersatu. Tidak meninggalkan persekutuan. Disitulah terjadi proses pembentukan. Lewat konflik, orang saling menegur dan bertumbuh.

Adakah orang yang kerap menjengkelkan Anda? Atau, Anda kecewa dengan perilaku orang-orang sulit di gereja? Ingatlah bahwa melalui mereka, sifat-sifat Anda kian diasah dan dibentuk Tuhan sebagai orang-orang pilihan-Nya. Jadi bertahanlah! Sambut pembentukan Tuhan melalui persekutuan dengan hati yang syukur!

TANPA BELAJAR HIDUP SEHATI

....Sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah bekas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran [Kolose 3:12]

Setelah dibaptis, Pakhomius serius ingin tumbuh. "Bertapalah. itu cara terampuh," nasihat seorang biarawan. di tahun 315 M, tradisi bertapa memang marak. Orang memisahkan diri dari masyarakat yang korup. Menyendiri di gurun. Berdoa dan berpuasa. Setelah mencoba, Pakhomius merasa itu tidak tepat. "Bagaimana bisa belajar rendah hati, jika hidup sendiri? Bagaiamana belajar bersabar, tanpa menjumpa sesama?" Ia pun berhenti bertapa dan mengembangkan spiritualitas persekutuan. Menurutnya, orang bertumbuh dalam pergaulan, bukan kesendirian.

Paulus memotret sifat-sifat manusia baru, antara lain: belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Ini buah hidup bersama. Belas kasihan dan kemurahan muncul saat melihat kebutuhan sesama. Kerendahan hati terbentuk saat menjumpai kelebihan orang lain.
Kelemah-lembutan dan kesabaran teruji saat berhadapan dengan hal-hal yang menyakitkan. Jemaat kolose terdiri dari berbagai macam orang yang disatukan dalam kasih Kristus. Orang-orang "sulit" jelas ada. Namun mereka diminta tetap bersatu. Tidak meninggalkan persekutuan. Disitulah terjadi proses pembentukan. Lewat konflik, orang saling menegur dan bertumbuh.

Adakah orang yang kerap menjengkelkan Anda? Atau, Anda kecewa dengan perilaku orang-orang sulit di gereja? Ingatlah bahwa melalui mereka, sifat-sifat Anda kia
TIADA PERTUMBUHAN IMAN SEJATI.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates