Pages

Ads 468x60px

Minggu, 29 Juni 2014

[ MENJAGA OBJEKTIVITAS ]



Yonatan berkata kepada Daud: "Apa pun kehendak hatimu, aku akan melakukan bagimu" [1 Samuel 20:4]

Ketika menjalani perkuliahan di jurusan komunikasi, ada sebuah kata yang selalu di ulang oleh dosen saya di kelas: objektivitas. Objektivitas adalah salah satu prinsip terpenting untuk para calon awak media. Ketika berbicara dengan rekan dari jurusan sains, ternyata prinsip yang sama juga bergema di kelasnya. Menurut sang profesor di sana. okjektivitas adalah kunci sukses seorang peneliti. Tampaknya, prinsip objektivitas ini telah menjadi "kaidah kencana" di bidang apa pun.

Satu kali, Daud mengeluh secara terus terang kepada Yonatan, tentang sikap ayahnya - Saul. Seirng berjalan waktu, makin jelas bahwa Saul melihat Daud sebagai ancaman bagi tahtanya. Dari sini kita belajar dari sikap objektif Yonatan. Ia juga tidak langsung terprovokasi oleh Daud untuk ikut menjatuhkan Saul.

Dengan prinsip objektivitas dan pengetahuan bahwa Daud berada di pihak yang benar, Yonatan mengajak sahabatnya yang kalut itu untuk mencari jalan yang terbaik. Akhirnya kita tahu bahwa Yonatan berhasil menyelamatkan nyawa Daud, yang kemudian menjadi raja besar di israel - meski untuk itu ia harus mengorbankan kesempatan sendiri untuk naik takhta.

Sikap objektif dapat membawa perubahan yang nyata dalam kehidupan ini. Seseorang yang bersikap objektif akan berusaha menempatkan diri dalam posisi yang netral - tak berpihak. Dari situ, seseorang dapat memberikan sumbangsih dan solusi positif bagi pergumulan orang-orang di sekitarnya. Tuhan pun disenangkan melaluinya.

KETIKA ANDA MEMUTUSKAN UNTUK BERSIKAP OBJEKTIF ANDA MEMUTUSKAN UNTUK BERJALAN DALAM KEBENARAN.


Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates