Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 28 Juni 2014

[ WUJUD IMAN ]



Lalu pergilah Abraham seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya...Abraham berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran...[Kejadian 12:4]

Sebuah pepatah mengatakan, "life-begins at forty" [hidup dimulai pada usia 40]. Salah satu arti ialah: sebelum umur 40, seseorang masih boleh bereksperimen; berganti-ganti karier dan profesi. Namun setelah umur 40, ia sudah harus mantap di satu tempat, menekuni kareirnya. Sebab, jika di usia itu ia masih berpindah tempat tinggal dan berganti profesi, ia akan cenderung tak meraih apa-apa.

Namun, lihatlah keberanian Abraham menjawab panggilan Tuhan. Yakni ketika Tuhan memintanya meninggalkan tanah kelahiran, sanak keluarga, dan hidup yang sudah mapan di Haran. Waktu itu Abraham berusia 75 tahun. Sudah usia senja. Tapi inilah responsnya: "Pergilan Abraham seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya". Walau ia belum tahu negeri mana yang dijanjikan Tuhan! Bagaimana ia dapat bersikap demikian? [Pertama]  Abraham sadar benar siapa Tuan atas hidupnya. [Kedua]  Abraham sadar hidupnya milik Tuhan dan ia menghidupi kesadaran itu secara nyata. [Ketiga] bila hidupnya milik Tuhan, Abraham percaya bahwa masa depan dan hidup matinya ada di tangan Tuhan. Itu sebabnya Abraham diberi gelar bapak orang beriman [Galatia 3:7]. Iman bukan dogma indah dengan dukungan argumen filfasat yang sulit. Iman itu sederhana dan nyata, yaitu ketaatan melakukan kehendak dan panggilan Bapa.

Dalam hidup kita pribadi; benarkah Yesus menjadi Tuan atas hidup kita? Adakah kita mentaati dan meyakini bahwa Dia sanggup menuntun dan memelihara? Beranilah melangkah untuk menjawab panggilan-Nya. Ambillah bagian dalam pelayanan-nya. Arahkan hidup kepada tanah perjanjian di sorga, dan jangan melekat pada harta duniawi. Mari beriman! - SST
BERIMAN ADALAH MENANGGALKAN KEYAKINAN PADA KEMAMPUAN SENDIRI DAN MENYADARKANNYA KEPADA TUHAN YANG KASIH-NYA TERBUKTI.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates