Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada mausia .~ 1 Korintus 1:25
Orang Kristen sejati adalah orang yang aneh. Ia merasa kasih tertinggi kepada dia yang tak pernah dilihatnya. Berbicara akrab setiap hari kepada seseorang yang tak dapat dilihatnya. Berharap pergi ke sorga atas kasih karunia seseorang. Mengosongkan diri agar menjadi penuh. Mengaku salah supaya dapat dibenarkan. Turun untuk naik. Menjadi kuat ketika lemah. Menjadi kaya ketika miskin. Menjadi bahagia ketika sedih.
Untaian kalimat yang ditulis oleh A.W. Tozer di atas memang terasa aneh dan ganjil bagi kebanyakan orang, bahkan terlihat begitu sinting di mata dunia. Saya tahu tatapan aneh juga ditujukan kepada Paulus yang berkata, ketika aku lemah maka aku kuat. saya tak perlu heran dengan kebingungan banyak orang mengenai khotbah Yesus di atas bukit yang membingungkan. Bagaimana mungkin orang yang miskin, orang yang berdukacita bahkan orang yang mengalami aniaya adalah orang yang berbahagia? Demikian juga para ahli agama mungkin tidak bisa menerima konsep keselamatan secara cuma-cuma. Mereka selalu berpikir, kalau ingin masuk sorga ya berbuat baik, hindari dosa, dan perbanyak amal.
Kita memang beda dengan dunia. Itu sebabnya yang paling penting adalah bagaimana kita mempertahankan "keunikan-keunikan" ajaran Kristus itu dan tidak mengikuti konsep dunia. Dunia menganggap kita bodoh? Biarkan saja, bukankah jauh sebelumnya Alkitab sudah berkata bahwa bagi orang yang akan binasa salib adalah kebodohan? Dunia menganggap kita aneh? Sebelum kita, Yesus sudah lebih dahulu dianggap aneh kok. Dunia mengucilkan kita? Kita memang dipanggil dan dipilih untuk dipisahkan dari dunia ini. Dunia mentertawakan kita? Jangan pedulikan, sebaiknya, berdoalah untuk mereka sebab kita tidak tahu apakah mereka masih bisa tertawa jika dihadapkan dengan kebinasaan kekal. Dunia memandang kita sebelah mata? Percaya saja, yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada mannusia.
Tinggal di dunia bukan berarti kita harus sama dengan dunia.