Pages

Ads 468x60px

Senin, 30 Juni 2014

[ PERJANJIAN LAMA & PERJANJIAN BARU ]



Sebab, jika pelayanan yang memimpi kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran [2 Korintus 3:9]

Yahudi itu bangga memiliki Hukum Taurat yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Mereka juga bangga pada tokoh-tokohnya; seperti Musa, Abraham. Peristiwa Musa turun dari Gunung Sinai, telah menerima dua loh batu bertuliskan sepuluh Hukum Taurat, sangat berkesan dan tidak akan mereka lupakan. Setelah menemui Tuhan, wajah Musa memancarkan kemuliaan-Nya. Bahkan, sampai ia turun dari Sinai, wajahnya tampak bersinar cemerlang. Akibatnya, orang Israel tak tahan melihatnya. Namun lambat laun, cahaya itu memuda.

Kisah ini dipakai Paulus untuk membandingkan kemuliaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Paulus mengatakan bahwa Perjanjian Lama akan berakhir dengan penghukuman. Karena, Hukum Taurat berisi standar kebenaran yang tidak dapat dipenuhi oleh siapa pun maka pasti semua orang tidak akan luput dari dosa. Akan tetapi, Perjanjian Baru adalah pembenaran Allah bagi orang yang berdosa. Karena tuntutan Hukum Taurat itu telah dipenuhi secara sempurna oleh Tuhan Yesus. Betapa besar perbedaan antara penghukuman dan pembenaran!

Sampai sekarang, banyak orang masih berpikir bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan melakukan perbuatan baik. Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah semata. Segala upaya manusia hanya akan menemui jalan buntu; hanya akan berakhir pada kegagalan dan hukuman Allah. Itulah sebabnya, kita yang sudah menerima anugerah penebusan Allah. Perlu memiliki hati yang terbeban untuk mendoakan dan memberitakan jalan keselamatan yang merupakan anugerah Allah ini kepada orang lain.

KESELAMATAN MANUSIA SEMATA KARENA ANUGERAH ALLAH SEBARKAN AGAR SETIAP MANUSIA SEGERA MENGETAHUI HAL INI.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates