"Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang kepada hamba-hamba-Nya." - Ulangan 32:26
Menunggu adalah sesuatu pekerjaan manusia yang sangat membosankan, apalagi jika itu berkaitan dengan hari pembalasan Allah. Sebagai umat kristiani, kita dituntut Allah untuk mengasihi sesama manusia. Jika ada orang yang melakukan kesalahan atau menyakiti hati kita, kita tidak boleh membalas apa yang ia atau mereka perbuat. Namun, untuk menerapkan kasih yang seperti ini dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah.
David pernah mengalami kondisi dimana saya sangat ingin untuk membalas perbuatan orang yang telah jahat kepada saya dan keluarga. Pria yang cukup lama saya kenal telah melakukan perbuatan tidak etis terhadap diri saya dalam hal perjanjian bisnis. Orang tersebut tidak menepati janjinya dan berakhir dengan mencuri banyak uang saya.
Saya pun tergoda untuk melakukan pembalasan kepada pria itu dan membuat kehidupannya sengsara. Dalam pikiran saya, orang ini telah membuat saya menderita; mengapa saya tidak membuatnya menderita saja? Namun, Roh Kudus mengingatkan saya untuk menyerah segala permasalahan tersebut kepada Tuhan. Awalnya berat, tetapi akhirnya saya pun tunduk kepada suara tersebut.
Satu bulan...dua bulan...tiga bulan...hingga sampai beberapa tahun saya tetap tidak melihat perubahan apa pun dalam situasi tersebut. Tetapi, saya tetap mengingat diri saya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang adil. Dan ternyata hari itu tiba. Entah dari mana, Tuhan secara ajaib masuk dan mengubah keadaan itu. Dia tidak hanya mengeluarkan orang yang telah membohongi saya dari kehidupan saya, Dia juga membayarkan kembali dalam kelimpahan segala sesuatu yang telah diambil orang itu.
Pengalaman saya kiranya membukakan mata rohani kita bahwa jika kita tetap melakukan kebenaran di saat yang tidak memungkinkan sekalipun, segala sesuatu yang baik akan kita terima suatu saat nanti. Pada waktunya juga, orang yang pernah melukai kita akan menerima hukum dari Tuhan. Ini bukan berarti kita senang dengan pembalasan yang Tuhan kerjakan kepada orang tersebut, tetapi ini merupakan keadilan-Nya. Apa yang ditabur seseorang itulah yang akan dituainya kelak.
ALLAH AKAN MENGGENAPI SETIAP JANJI-NYA DALAM KEHIDUPAN ANDA ASALKAN ANDA TETAP TAAT KEPADA FIRMAN-NYA.
Menunggu adalah sesuatu pekerjaan manusia yang sangat membosankan, apalagi jika itu berkaitan dengan hari pembalasan Allah. Sebagai umat kristiani, kita dituntut Allah untuk mengasihi sesama manusia. Jika ada orang yang melakukan kesalahan atau menyakiti hati kita, kita tidak boleh membalas apa yang ia atau mereka perbuat. Namun, untuk menerapkan kasih yang seperti ini dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah.
David pernah mengalami kondisi dimana saya sangat ingin untuk membalas perbuatan orang yang telah jahat kepada saya dan keluarga. Pria yang cukup lama saya kenal telah melakukan perbuatan tidak etis terhadap diri saya dalam hal perjanjian bisnis. Orang tersebut tidak menepati janjinya dan berakhir dengan mencuri banyak uang saya.
Saya pun tergoda untuk melakukan pembalasan kepada pria itu dan membuat kehidupannya sengsara. Dalam pikiran saya, orang ini telah membuat saya menderita; mengapa saya tidak membuatnya menderita saja? Namun, Roh Kudus mengingatkan saya untuk menyerah segala permasalahan tersebut kepada Tuhan. Awalnya berat, tetapi akhirnya saya pun tunduk kepada suara tersebut.
Satu bulan...dua bulan...tiga bulan...hingga sampai beberapa tahun saya tetap tidak melihat perubahan apa pun dalam situasi tersebut. Tetapi, saya tetap mengingat diri saya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang adil. Dan ternyata hari itu tiba. Entah dari mana, Tuhan secara ajaib masuk dan mengubah keadaan itu. Dia tidak hanya mengeluarkan orang yang telah membohongi saya dari kehidupan saya, Dia juga membayarkan kembali dalam kelimpahan segala sesuatu yang telah diambil orang itu.
Pengalaman saya kiranya membukakan mata rohani kita bahwa jika kita tetap melakukan kebenaran di saat yang tidak memungkinkan sekalipun, segala sesuatu yang baik akan kita terima suatu saat nanti. Pada waktunya juga, orang yang pernah melukai kita akan menerima hukum dari Tuhan. Ini bukan berarti kita senang dengan pembalasan yang Tuhan kerjakan kepada orang tersebut, tetapi ini merupakan keadilan-Nya. Apa yang ditabur seseorang itulah yang akan dituainya kelak.
ALLAH AKAN MENGGENAPI SETIAP JANJI-NYA DALAM KEHIDUPAN ANDA ASALKAN ANDA TETAP TAAT KEPADA FIRMAN-NYA.