Suatu malam, saya keluar dari tempat tinggal saya untuk membeli makan malam. Saya pun bertanya dalam hati, makan apa ya malam ini?" Sambil terus berjalan dan akhirnya berhenti di sebuah warung nasi goreng dan hendak membeli nasi goreng. Di situ ada sepasang suami istri yang menjual nasi goreng. Mereka bukan orang Kristen. Saya mulai mengerti maksud Tuhan. Bukan secara kebetulan saya berjumpa dengan mereka. Ada maksud Tuhan di balik semua itu. Tuhan tidak menghendaki jika saya, setelah membeli nasi goreng, kemudian pulang. Tuhan menghendaki saya melakukan lebih dari itu. Apakah itu? Memberitakan Injil. Akan tetapi, bagaimana saya harus memulainya? Saya tetap percaya bahwa Tuhan turut bekerja. Saya sudah memulainya dengan perkenalan yang baik. Saya sudah memberikan kesan yang baik kepada mereka dengan sikap saya. Kemudian, keluarlah satu pertanyaan yang sangat mengagetkan saya waktu itu. "Pengampunan dosa melalui Yesus itu artinya apa?" Maka bertolak dari pertanyaan bapak itu, saya mulai memberitakan Injil kepada dia dan istrinya.
Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita, bukanlah suatu kebetulan! Semua ada maksud dan rencana Tuhan Yesus. dari firman Tuhan ini pun kita melihat bahwa perjumpaan antara Filipus dengan sida-sida dari Etiopia, bukanlah suatu kebetulan. Ada maksud dan rencana Tuhan dari perjumpaan itu. Ternyata, apabila kita perhatikan baik-baik, maksud Tuhan adalah, agar sida-sida Etiopia itu dapat mendengar Injil Yesus dan percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Filipus memahami maksud Tuhan itu. Ia pun memberitakan kepada sida-sida itu dan sida-sida itu pun percaya dan memberi diri untuk dibaptis. Dalam tradisi Etiopia menyatakan bahwa dia sebagai penginjil yang pertama di negerinya. Bagaimana dengan Anda? Marilah kita menyelami maksud Tuhan, seperti yang telah dilakukan Filipus, sehingga di mana dan kapan pun kesempatan Tuhan yang diberikan, kita mau memberitakan injil.
Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita, bukanlah suatu kebetulan! Semua ada maksud dan rencana Tuhan Yesus. dari firman Tuhan ini pun kita melihat bahwa perjumpaan antara Filipus dengan sida-sida dari Etiopia, bukanlah suatu kebetulan. Ada maksud dan rencana Tuhan dari perjumpaan itu. Ternyata, apabila kita perhatikan baik-baik, maksud Tuhan adalah, agar sida-sida Etiopia itu dapat mendengar Injil Yesus dan percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Filipus memahami maksud Tuhan itu. Ia pun memberitakan kepada sida-sida itu dan sida-sida itu pun percaya dan memberi diri untuk dibaptis. Dalam tradisi Etiopia menyatakan bahwa dia sebagai penginjil yang pertama di negerinya. Bagaimana dengan Anda? Marilah kita menyelami maksud Tuhan, seperti yang telah dilakukan Filipus, sehingga di mana dan kapan pun kesempatan Tuhan yang diberikan, kita mau memberitakan injil.
- Kesempatan seperti apa yang Tuhan berikan kepada Filipus? Bagaimana pula Filipus meresponinya? Pelajaran apa yang kita dapatkan dari kisah ini?
- Berdoalah bagi para misionaris yang memberitakan Injil di manapun mereka berada, baik di dalam maupun luar negeri, agar mereka memiliki kepekaan terhadap pimpinan Tuhan.
Tuhan memberkati.