Kalau kita bilang ciuman dosa, berarti kita menganggap adanya suatu hukum legalis. Padahal Kekristenan bukanlah Agama yang berdasarkan hukum legalis, melainkan berdasarkan anugerah dan kasih Allah. Kasih dan anugerah itulah yang membuat kita rindu dan dengan sepenuh hati mau melakukan apa yang benar di hadapan Allah dan menjauhi apa yang tidak berkenan dihadapan Tuhan.
Nah, bicara mengenai ciuman bibir, pertama secara etika di Indonesia hal ini belum umum, jadi masyarakat masih menganggap hal ini sebagai hal yang tabu dalam pacaran.
Kedua, ciuman bibir menunjukan suatu tingkat keintiman yang sangat tinggi. Dalam pacaran, kalau tingkat keintimannya begitu tinggi, dapat dengan mudah sekali naik ke level berikutnya, yaitu petting dan kemudian ML atau Making Love. Hal ini tentu sangat berbahaya. Karena pada umum pasangan yang sudah mencoba kesuatu tingkat keintiman tertentu tidak akan turun ketingkat keintiman yang lebih rendah, melainkan akan semakin naik dan seringkali tanpa bisa dikendalikan oleh kedua pihak.
Tuhan memberkati