Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 26 Juli 2014

LEBIH DARI SEKEDAR BEKERJA


Untuk apa kita bekerja?
 
Apa kita bekerja untuk makan? Atau kita makan untuk bekerja? Semua orang bekerja. Menanggung leleh; menahan jengkel; memeras pikiran; mengucurkan keringat; menghabiskan tenaga; membanting tulang dari pagi sampai sore.
 
Bayangkanlah paramedis UGD yang seharian berdiri menunduk menjahit robekan tubuh korban yang mengerang kesakitan karena ususnya terburai. Atau bahkan bayangkan pekerjaan seorang ibu rumah tangga, yang tak pernah ada habisnya. Untuk apa mereka bekerja? Untuk apa kita bekerja?

Kita bekerja untuk mendapat nafkah. Sesempit itukah tujuan kerja? Apa hidup ini hanya bertujuan untuk mencari nafkah?

Kita adalah makhluk yang lebih dari sekedar punya mulut dan perut tok. Kita memiliki martabat dan hati nurani. Martabat diri itu tidak akan terwujud dengan hanya ongkang kaki. Karena itu kita bekerja. Dengan bekerja, diri kita diaktualkan. Dengan bekerja, diri kita jadi berarti dan memberi arti.

Punya arti dan memberi arti bisa dilakukan setiap orang, betapa pun kecil pekerjaan. Yang diperbuat seorang penjaga pintu lintasan kereta api bukan sekedar menjaga pintu kereta, tapi menjaga puluhan nyawa manusia. Yang diperbuat ibu bukan sekedar menyiapkan nasi, melainkan menyiapkan masa depan anak-anaknya.

Setiap orang perlu bekerja. Sebab itu, Tiap pagi Tuhan membangungkan surya. Tiap petang Ia menidurkan senja. Ia meniup awan. Ia meneteskan hujan. Ia menghidupkan indung telur. Ia menghembuskan nafas kehidupan ke sebuah janin. Ia mengajar ikan berenang. Ia mengawasi merpati yang terbang kian kemari.

Ketika kita bekerja, Tuhan berada di dekat kita. Sekali-kali Ia menoleh kepada kita. Ia tahu bahwa kita letih. Ia juga letih. ia pun mengangguk kagum melihat kita saat mengerjakan tugas dengan ketekunan.

"Apapun juga yang kau perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan...."

Kita bekerja karena hidup ini mempunyai arti. Kita bekerja supaya hidup ini memberi arti, hidup ini CUMA SEKALI. Sekali berarti sesudah itu mati.
Pertanyaannya, apakah hidup kita sekarang ini sudah memiliki arti dan memberi arti?.

 
Selamat bekerja, Tuhan memberkati.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates