Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 26 Juli 2014

"CINTAILAH KEDUA ORANG TUAMU"


Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikan kamu...Sebagai balasan, kau menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan...Sebagai balasan kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang...Sebagai balasan kau, kau buang piring beserta makanannya ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna...
Sebagai balasan, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelimu pakaian yang mahal dan indah...Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah...
Sebagai balasanya, kau berteriak, "nggak mau!!"

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola...
Sebagai balasan, kau melemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim...
Sebagai balasan, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu...Sebagai balasanya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.

Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun...Sebagai balasan, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.


Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop...Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.

Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk menonton acara TV khusus orang dewasa...Sebagai balasannya kau tunggu dia sampai dia keluar rumah.

Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya...Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.

Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya kempingmu selama sebulan libur...Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu...Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajarkan kau mengemudi mobilnya...Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting...Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalam.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu saat kau lulus SMA...Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama...Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu dengan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Darimana saja seharian ini?"...Sebagai balasannya, kau jawab, "Ah, ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan...Sebagai balasannya, kau katakan, "Aku tidak ingin seperti ibu".

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi...Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan bisa ke Jepang.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelimu satu set furnitur untuk rumah barumu...Sebagai balasannya, kau ceritakan kepada temanmu betapa jeleknya furnitur itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan...Sebagai balasannya, kau mengeluh, "Aduh, bagaimana ibu ini, kok bertanya seperti itu?"

Saat kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu...Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan nasihat bagaimana merawat bayimu...Sebagai balasannya, kau katakan kepadanya, "Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!".

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat...
Sebagai balasannya, kau jawab, "Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu".

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu...Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang, Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum kau lakukan, karena mereka datang menghantam hatimu bagaikan palu godam.

                    Sebagai pengingat, TUHAN memberkati Anda!

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates