(Kej 2:7)
Allah memilih menciptakan manusia dari sesuatu yang sederhana dan tak bernilai. Hal ini seharusnya mengingatkan kita akan segala ketidak layakan kita di hadapan Allah dan membuat kita senantiasa rendah hati di hadapan-Nya.
Abraham adalah salah satu teladan kita dalam hal ini. Sekalipun ia memiliki hubungan yang karib dengan Allah, ia menyadari ketidak layakannya di hadapan Allah. Dalam Kejadian 18:27 ia berkata: Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
"Kehinaan dan kemuliaan manusia"
Manusia adalah makhluk,.. Sebagai makhluk ciptaan, kita bergantung sepenuhnya pada pencipta kita. Dialah yang memberikan nafas hidup kepada kita (Kej 2:7) dan berkuasa atas hidup kita. Karena itu, adalah sebuah kekeliruan besar bila ada orang yang merasa tidak membutuhkan Allah dan menganggap dirinya berkuasa atas segala sesuatu.
"Hidup bagi kemuliaan Allah"
Seluruh alam semesta dirancang bagi Kemuliaan ALLAH. Karena itu, tak ada satu bagian pun dari alam semesta ini yang tidak menyatakan kemuliaan Allah. Semuanya memancarkan kemuliaan Allah. Dalam Mazmur 19:2 raja Daud berkata: Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.
                                      "Segalanya"
Tidak peduli bagaiman keadaan kita, kita harus senantiasa 
mengekpresikan Kristus sedemikian rupa sampai Kristus sungguh-sungguh 
dimuliakan melalui kehidupan kita. Kita berbuat baik dan berlaku saleh 
bukan untuk mencari kemuliaan kita sendiri, melainkan kemuliaan Kristus. 
Dalam pasal kedua Rasul Paulus menyajikan Kristus sebagai satu-satunya 
teladan kita. Dia berkata: Hendaklah kamu dalam
 hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam 
Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan 
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
 mengosongkan diri-Nya sendiri, Dan mengambil rupa seorang hamba, dan 
menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
 merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu 
salib. ( Filipi 2:5-8 ).
                         "Kristus adalah segalanya"
 
Dalam pasal pertama Rasul Paulus menyajikan Kristus sebagai satu-satunya pribadi yang layak dimuliakan dalam kehidupan kita.
Dia berkata : Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak beroleh malu, melainkan seperti sediakala di dalam tubukku, baik hidupku, maupun oleh matiku. ( Filipi 1:20 ).
Dalam pasal pertama Rasul Paulus menyajikan Kristus sebagai satu-satunya pribadi yang layak dimuliakan dalam kehidupan kita.
Dia berkata : Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak beroleh malu, melainkan seperti sediakala di dalam tubukku, baik hidupku, maupun oleh matiku. ( Filipi 1:20 ).
                                              Tuhan memberkati 
 


