Kunci memiliki hikmat sebenarnya bukanlah terletak pada seberapa banyak seseorang mengetahui Firman Tuhan, tetapi pada seberapa banyaknya Firman Tuhan itu direnungkan, dipahami, dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Jikalau seseorang hanya banyak mengetahui Firman Tuhan, namun ia tidak pernah sungguh-sungguh merenungkannya dan melakukannya, ia tidak akan pernah mendapat hikmat dari Firman Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa orang yang demikian adalah orang yang sedang menipu diri sendiri (Yokobus 1:22-25).
Lukas 15:7
Aku berkata kepadamu: "Demikian juga akan ada sukacita disorga karena
satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari sukacita karena sembilan
puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
"Ini adalah perumpamaan tentang domba yang hilang satu dari seratus domba yang ada, ketika ditemukan, sangat senanglah gembalanya. Satu orang yang datang kembali bertobat, sorga bersukacita." "Kalau tidak mau mengalami hal-hal yang diluar Allah, jangan tinggalkan Betlehem. Dan kita harus tetap setia dan punya komitmen kepada Tuhan."
"Ini adalah perumpamaan tentang domba yang hilang satu dari seratus domba yang ada, ketika ditemukan, sangat senanglah gembalanya. Satu orang yang datang kembali bertobat, sorga bersukacita." "Kalau tidak mau mengalami hal-hal yang diluar Allah, jangan tinggalkan Betlehem. Dan kita harus tetap setia dan punya komitmen kepada Tuhan."
Yeremia 2:19
"Kejahatanmu akan menghajar engkau, dan kemurtadanmu akan menyiksa engkau! ketahuilah dan lihatlah, betapa jahat dan pedihnya engkau meninggalkan Tuhan, Allahmu; dan tidak gentar terhadap Aku, demikian Firman Tuhan Allah semesta alam." "Ini yang di alami oleh Naomi. Jahat jika kita meninggalkan Tuhan, karena Tuhan sudah selamatkan, berkati, bela kita dan beri kita kesempatan, tetapi kita tingggalkan dan acuhkan Tuhan. Itu adalah kejahatan."
Ibrani 12:15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Akar pahit menimbulkan potensi kerusuhan dalam diri kita. Pahit jika kita meninggalkan Tuhan. Naomi dan Rut kembali ke Betlehem dan mereka mengakui segala kekurangan, karena ingin dipulihkan Tuhan. Karena mereka tahu dalam Tuhan ada pertolongan dan berkat yang luar biasa. Kita juga harus kembali dan menjadikan Firman Tuhan makanan utama dalam perjalanan hidup kita sehingga kita melihat Allah membela dan berperang ganti kita. Dan Kita akan menjadi anak Tuhan yang menyenangkan, tidak ada yang pahitan dan tidak terjadi kerusuhan karena sikap kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar