Yang menarik dari catatan Yohanes tentang kesepakatan para imam dan ahli Taurat untuk membunuh Yesus dalam perikop ini adalah, bahwa Tuhan berkarya menurut waktu-Nya. Yohanes mencatat, bahwa sejak kesepakatan itu dibuat, maka Yesus tidak tampil lagi di muka umum (ay. 54). Mengapa demikian? Apakah Yesus takut terhadap mereka? Apakah Yesus juga takut terhadap kematian? Jawabnya jelas, tidak! Jika Yesus takut terhadap mereka, Ia tidak akan menegur mereka, atau memberi kritikan yang keras dan tajam tentang kehidupan saleh yang mereka kerjakan. Demikian pula, apabila Yesus menyingkir dari public karena Ia takut terhadap ancaman pembunuhan yang mereka rencanakan, maka tidaklah mungkin Ia membiarkan diri-Nya ditangkap dan diadili oleh mereka. Sebaliknya, Ia akan bersembunyi dan tidak lagi menampakkan diri-Nya di depan orang banyak di Yerusalem.
Maka di sini kita melihat, bahwa Tuhan Yesus sengaja tidak tampil lagi di muka umum karena waktu-Nya belum tiba. Allah bekerja tidak dengan serampangan. Ia bekerja menurut waktu-Nya. Itulah sebabnya, untuk sementara waktu Tuhan Yesus tidak menunjukkan diri-Nya di depan umum, tetapi ingin mempersiapkan para murid-Nya untuk menghadapi situasi sulit dimana mereka akan melihat sang Guru yang mereka ikuti, akan mengalami penderitaan dan mati di atas kayu salib. Maka jika kita menelusuri pasal-pasal berikutnya dalam catatan Injil Rasul Yohanes, kita akan menemukan bahwa banyak waktu yang dihabiskan oleh Tuhan Yesus bersama dengan para murid-Nya.
Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa Tuhan berkarya menurut waktu-Nya. Itu berarti, bagaimanapun usaha manusia untuk mencapai tujuannya, jika belum tiba waktunya atau kehendak-Nya dinyatakan bagi kita, maka kita harus belajar bersabar menunggu waktu-Nya. Jika Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita berkarya menurut waktu-nya, maka kitapun harus mengikuti jejak-Nya. Belajarlah bersabar dan tekun dalam segala sesuatu menurut kehendak dan waktu-Nya Tuhan.
Maka di sini kita melihat, bahwa Tuhan Yesus sengaja tidak tampil lagi di muka umum karena waktu-Nya belum tiba. Allah bekerja tidak dengan serampangan. Ia bekerja menurut waktu-Nya. Itulah sebabnya, untuk sementara waktu Tuhan Yesus tidak menunjukkan diri-Nya di depan umum, tetapi ingin mempersiapkan para murid-Nya untuk menghadapi situasi sulit dimana mereka akan melihat sang Guru yang mereka ikuti, akan mengalami penderitaan dan mati di atas kayu salib. Maka jika kita menelusuri pasal-pasal berikutnya dalam catatan Injil Rasul Yohanes, kita akan menemukan bahwa banyak waktu yang dihabiskan oleh Tuhan Yesus bersama dengan para murid-Nya.
Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa Tuhan berkarya menurut waktu-Nya. Itu berarti, bagaimanapun usaha manusia untuk mencapai tujuannya, jika belum tiba waktunya atau kehendak-Nya dinyatakan bagi kita, maka kita harus belajar bersabar menunggu waktu-Nya. Jika Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita berkarya menurut waktu-nya, maka kitapun harus mengikuti jejak-Nya. Belajarlah bersabar dan tekun dalam segala sesuatu menurut kehendak dan waktu-Nya Tuhan.
- Mengapa Tuhan menyingkir dari masyarakat umum ketika mendengar, bahwa Ia akan dibunuh? Apakah Dia takut atau Dia memiliki rencana yang lain? Jelaskan!
- Berdoalah bagi jemaat yang sedang menantikan pertolongan tangan Tuhan, agar mereka belajar bersabar dan tekun dalam menantikan waktu dan kehendak Tuhan dinyatakan dalan hidup mereka. Tuhan memberkati.