Dalam 2 raja-raja 10 ini kita melihat bagaimana Yehu bersemangat membasmi yang jahat. Ia memusnahkan semua keluarga Ahab sesuai firman yang diucapkan Tuhan kepada Elia (ay. 17), bahkan ia menghapuskan penyembahan Baal dan semua pengikutnya (ay. 18-28). Tetapi sayang, apa yang dilakukan Yehu tidaklah tuntas. Dalam ayat 29 dicatat, "Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan."
Ketika seseorang percaya dan bertobat, ia mungkin bertekat meninggalkan dosa-dosa yang lama sebagai wujud kerinduhan untuk hidup kudus bagi Tuhan. Ia berhenti berjudi, berhenti merokok, berhenti mabuk-mabukan, berhenti berbicara kotor dan sebagainya. Tetapi seringkali masih ada kebiasaan-kebiasaan atau hobi yang lama yang kelihatan sepele, bahkan sikap yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, yang terus dipertahankan dan enggan dilepaskan. Contohnya saja: kemalasan, kebencian, sifat tidak jujur, iri hati, ketakutan, kemarahan, kepahitan hati dan sejenisnya, yang apabila dibiarkan akan membuat hidup kita sebagai anak-anak Tuhan menjadi tidak bisa produktif, bahkan bisa menyakitkan orang lain dan menjadi batu sandungan.
Hal ini sama terjadi dalam kehidupan bangsa Israel di bawah pimpinan Yehu. Dia memang penuh dengan semangat menghapuskan seluruh orang yang dianggap jahat dan berdosa karena menyembah baal, tetapi ia tidak menghancurkan penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan Dan. Dia tidak membereskan dengan tuntas masalah dosa di antara umat Tuhan, dan memberikan celah bagi dosa untuk tumbuh dengan subur. Akhirnya, ia membuat bangsa Israel jatuh dalam dosa yang sama lagi, yakni menyembah ilah lain. Karena itu, jangan kita bermain-main dengan dosa. Jikalau dalam hati kita masih memendam kebencian, kepahitan, iri hati, kesombongan, mari kita datang ke hadapan Tuhan untuk memohon pengampunan, dan dengan segera membereskannya.
Ketika seseorang percaya dan bertobat, ia mungkin bertekat meninggalkan dosa-dosa yang lama sebagai wujud kerinduhan untuk hidup kudus bagi Tuhan. Ia berhenti berjudi, berhenti merokok, berhenti mabuk-mabukan, berhenti berbicara kotor dan sebagainya. Tetapi seringkali masih ada kebiasaan-kebiasaan atau hobi yang lama yang kelihatan sepele, bahkan sikap yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, yang terus dipertahankan dan enggan dilepaskan. Contohnya saja: kemalasan, kebencian, sifat tidak jujur, iri hati, ketakutan, kemarahan, kepahitan hati dan sejenisnya, yang apabila dibiarkan akan membuat hidup kita sebagai anak-anak Tuhan menjadi tidak bisa produktif, bahkan bisa menyakitkan orang lain dan menjadi batu sandungan.
Hal ini sama terjadi dalam kehidupan bangsa Israel di bawah pimpinan Yehu. Dia memang penuh dengan semangat menghapuskan seluruh orang yang dianggap jahat dan berdosa karena menyembah baal, tetapi ia tidak menghancurkan penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan Dan. Dia tidak membereskan dengan tuntas masalah dosa di antara umat Tuhan, dan memberikan celah bagi dosa untuk tumbuh dengan subur. Akhirnya, ia membuat bangsa Israel jatuh dalam dosa yang sama lagi, yakni menyembah ilah lain. Karena itu, jangan kita bermain-main dengan dosa. Jikalau dalam hati kita masih memendam kebencian, kepahitan, iri hati, kesombongan, mari kita datang ke hadapan Tuhan untuk memohon pengampunan, dan dengan segera membereskannya.
- Dosa apa yang dilakukan Ahab, sehingga ia dan keturunannya harus dibasmi? Semangat apa yang bisa kita pelajari dari Yehu?
- Berdoalah agar kita peka dengan dosa kecil apapun dalam hidup kita, dan kita bisa membereskannya dengan tuntas di hadapan Tuhan, sehingga kita memiliki hidup yang benar-benar berkenan kepada-Nya. Tuhan memberkati.