BAGAIMANA KITA menentukan suatu aliran Kristen sebagai ajaran sejati atau suatu Bidat/sesat?? Sepanjang Kekristenan selalu terjadi perdebatan teologi mengenai hal ini; Khususnya doktrin tentang keilahian Yesus Kristus. Di satu sisi mayoritas denominasi penganut Tritunggal yang mempunyai keilahian Yesus menganggap kelompok yang tidak meyakini keilahiaan Yesus [saya sebut untuk sederhananya Unitarian atau Arianisme] sebagai sebuah bidat atau sesat. Sebaliknya, kelompok Unitarian mengcap penganut Tritunggal-lah yang bidat. Jadi bagaimana kita menentukan suatu ajaran kristen itu suatu bidat atau sejati? Apakah tolak ukurnya?
Apakah agama mayoritas karena segi quantitasnya berhak mencap minoritas sebagai yang sesat? Apakah kriteria dalam menilai suatu ajaran sesat? bagaimana dengan Saksi-Saksi Yehuwa yang minoritas tetapi dianggap sesat dan kultus oleh Kristen mayoritas? Bagaimana menilai suatu organisasi Kristen sesat dan kultus? Artikel kali ini membahas pertanyaan tersebut dan beberapa pertanyaan lainnya dari seorang Saksi Yehuwa yang bernama Truthseeker.
Jawaban yang saya berikan hanyalah berdasarkan dari perspektif seorang yang dulunya bukan seorang kristen, tetapi kemudia menjadi protestan. Dan saya dulunya juga ingin mengetahui bagaimana menentukan sebuah ajaran sebagai bidat atau sejati. Dan dari perenungan secara pribadi ini, saya membagikan.
Sola Scriptura
Pemazmur mengatakan bahwa Firman Allah itu bagaikan pelita dan terang yang akan memberi penerangan bagi kehidupan manusia [Mazmur 119:105]. Oleh karena itu, satu-satunya standart yang saya gunakan untuk menilai suatu ajaran sesat atau bidat adalah Alkitab. Jika suatu organisasi atau seseorang mana pun yang mengaku percaya Alkitab, tetapi keyakinan, atau pengakuannya tidak sesuai dengan Alkitab - apakah isi Alkitab yang ditambah atau Alkitab plus, dikurangi atau pemahamannya saling bertolak belakang dengan pernyataan Alkitab patut disebut sebagai "bidat atau sesat"! Definisinya demikian sederhana tetapi kerap kali terlewatkan.


