Pages

Ads 468x60px

Selasa, 01 Juli 2014

[ SAUH BAGI JIWA ]



Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir....[Ibrani 6:19]

Alkitab mengibaratkan pengharapan kapada Tuhan seperti jangkar. Dengan jangkar itulah orang dapat bertahan dalam badai ketidakpastian hidup. Seperti pengalaman Abraham. Istrinya sudah menopause dan dirinya juga sudah begitu tua. Mungkin ia akan bisa mendapatkan keturunan seperti yang dijanjikan Tuhan? Penantian panjang ini seperti badai yang dapat menggoyahkan iman Abraham. Namun Alkitab mencatat, Abraham menanti dengan sabar. Mengapa? Karena Abraham tahu kepada siapa ia meletakkan pengharapannya. Penulis kitab Ibrani mendorong jamaat Tuhan yang mulai goyah imannya untuk memiliki pengharapan yang demikian.

Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu menepati janji-Nya. Dia tidak pernah berdusta. Apakah kita sungguh meletakkan pengharapan kita kepada-Nya? Menanti memang adalah pekerjaan yang tidak menyenangkan, tetapi menanti adalah bukti kesungguhan iman dan pengharapan kepada pribadi yang yang memberikan janji itu. Jangan berusaha menjawab pergumulan dengan cara kita sendiri. Jangan pernah meninggalkan pengharapan kita dalam Tuhan. Pengharapan itu sauh bagi jiwa, yang akan menjaga kita untuk tidak goyah diombang-ambingkan badai kehidupan.

"Kita dapat berharap pada janji-janji Tuhan karena kita tahu Dia yang menjanjikannya setia" Tuhan senantiasa memberkati Anda.

Blog Archive

Blog Archive

Pages - Menu

 
 
Blogger Templates