....supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar [Efesus 1:17]
Dalam sebuah konferensi Alkitab, Prof Ludwig Kopfwissen dari universitas Wissenheim menyampaikan makalah "Dokrin Paulus tentang pembenaran oleh iman". Ia menjelaskan doktrin ini dengan sangat baik. Di akhir kuliahnya, semua pendengar memberi tepuk tangan yang meriah karena mereka begitu kagum. Namun, sebelum kembali ketempat duduknya, ia mengucapkan komentar yang sangat mengejutkan, "Tetapi, semuanya hanyalah omong kosong!" Sang pakar Alkitab ternyata bukanlah seorang yang beriman. Bagaimana bisa seseorang yang meneliti dan menguasai firman Tuhan, tetapi tidak percaya kepada Tuhan?
Hal ini sangatlah mungkin karena firman Tuhan tak pernah berdiri sendiri untuk menjamah dan mengubah hati orang. Kuasa firman Tuhan berasal dari pekerjaan Roh Kudus dalam hati seseorang. Demikianlah keyakinan Paulus. Sebab itu, ia berdoa supaya Roh Kudus senantiasa menolong orang percaya untuk mengenal Tuhan. Roh Kuduslah yang dapat menerangi hati kita untuk memahami pengharapan, kemuliaan, kuasa, karya Bapa melalui Kristus untuk menebus dunia ini.
Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan mengalami kuasa fransformasi dari firman-Nya dalam kehidupan ini. John Owen, teolog dari abad ke-17, memperingatkan kita, "Jika Roh Kudus tidak bekerja bersama firman-Nya maka Alkitab hanyalah kumpulan huruf mati." Adakah kita senantiasa bergantung pada Roh Kudus saat membaca dan mendengarkan firman-Nya? Berdoalah selalu agar Roh Kudus membuka hati kita setiap kali berhadapan dengan firman-Nya.
"Dalam sekolah kehidupan Roh Kudus adalah guru dan Alkitab adalah buku wajibnya"
Dalam sebuah konferensi Alkitab, Prof Ludwig Kopfwissen dari universitas Wissenheim menyampaikan makalah "Dokrin Paulus tentang pembenaran oleh iman". Ia menjelaskan doktrin ini dengan sangat baik. Di akhir kuliahnya, semua pendengar memberi tepuk tangan yang meriah karena mereka begitu kagum. Namun, sebelum kembali ketempat duduknya, ia mengucapkan komentar yang sangat mengejutkan, "Tetapi, semuanya hanyalah omong kosong!" Sang pakar Alkitab ternyata bukanlah seorang yang beriman. Bagaimana bisa seseorang yang meneliti dan menguasai firman Tuhan, tetapi tidak percaya kepada Tuhan?
Hal ini sangatlah mungkin karena firman Tuhan tak pernah berdiri sendiri untuk menjamah dan mengubah hati orang. Kuasa firman Tuhan berasal dari pekerjaan Roh Kudus dalam hati seseorang. Demikianlah keyakinan Paulus. Sebab itu, ia berdoa supaya Roh Kudus senantiasa menolong orang percaya untuk mengenal Tuhan. Roh Kuduslah yang dapat menerangi hati kita untuk memahami pengharapan, kemuliaan, kuasa, karya Bapa melalui Kristus untuk menebus dunia ini.
Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan mengalami kuasa fransformasi dari firman-Nya dalam kehidupan ini. John Owen, teolog dari abad ke-17, memperingatkan kita, "Jika Roh Kudus tidak bekerja bersama firman-Nya maka Alkitab hanyalah kumpulan huruf mati." Adakah kita senantiasa bergantung pada Roh Kudus saat membaca dan mendengarkan firman-Nya? Berdoalah selalu agar Roh Kudus membuka hati kita setiap kali berhadapan dengan firman-Nya.
"Dalam sekolah kehidupan Roh Kudus adalah guru dan Alkitab adalah buku wajibnya"