Perkataan
ini benar dan patut diterima sepenuhnya, "Kristus Yesus datang ke dunia
untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang
paling berdosa [1 Timotius 1:15]
Adolfo Esquivel, seniman Argentina, mengeluarkan serial lukisan ilustrasi jalan Salib yang unik. Ia menggambarkan bagaimana Kristus keluar dari sebuah penjara modern, dan memikul salib di antara jalanan yang sibuk, pabrik yang mencemarkan udara, penebangan pohon, rumah kumuh, dengan ditemani orang-orang negro korban rasisme, remaja penggangguran yang kecanduan obat, dan ibu-ibu yang anaknya "dihilangkan" oleh para politisi. Interpretasi modern terhadap karya Kristus ini mengingatkan saya kembali bahwa Kristus sesungguhnya juga datang bagi setiap mereka yang menderita di luar sana, saat ini.
Silsilah Kristus yang dicatat oleh Matius menegaskan bahwa Kristus hadir untuk semua orang. Ya, kita melihat nama Daud, sang raja besar Israel, di sana. Akan tetapi, ada juga Rahab, seorang perempuan Sundal, dan Rut, si wanita asing. Kristus datang dari silsilah dengan berbagai latar belakang hidup. Dan, semasa hidup di dunia pun, Ia bahkan bersedia ada bersama mereka yang dinomorduakan dan direndahkan masyarakat: perempuan, janda, pemungut cukai, orang miskin, penderita kusta, sampai nelayan dari Galilea [yang kala itu terkenal sebagai daerah kaum "kafir" dan warganya gemar berkelahi].
Mari kita terus mengingat bahwa Kristus ada bersama mereka yang merasa kerasnya kehidupan. Dia ada bersama orang-orang yang kita pinggirkan karena persaingan ekonomi dan perbedaan tingkat sosial. Apakah kita juga ada bersama mereka? Atau, jangan-jangan kita terlalu sibuk beraktivitas di dalam gedung gereja dan tidak memberkati keluar?
KRISTUS BERSEDIA HADIR DALAM PENDERITAAN MANUSIA
KIRANYA KITA MENELADANI PELAYANAN-NYA ITU.
Adolfo Esquivel, seniman Argentina, mengeluarkan serial lukisan ilustrasi jalan Salib yang unik. Ia menggambarkan bagaimana Kristus keluar dari sebuah penjara modern, dan memikul salib di antara jalanan yang sibuk, pabrik yang mencemarkan udara, penebangan pohon, rumah kumuh, dengan ditemani orang-orang negro korban rasisme, remaja penggangguran yang kecanduan obat, dan ibu-ibu yang anaknya "dihilangkan" oleh para politisi. Interpretasi modern terhadap karya Kristus ini mengingatkan saya kembali bahwa Kristus sesungguhnya juga datang bagi setiap mereka yang menderita di luar sana, saat ini.
Silsilah Kristus yang dicatat oleh Matius menegaskan bahwa Kristus hadir untuk semua orang. Ya, kita melihat nama Daud, sang raja besar Israel, di sana. Akan tetapi, ada juga Rahab, seorang perempuan Sundal, dan Rut, si wanita asing. Kristus datang dari silsilah dengan berbagai latar belakang hidup. Dan, semasa hidup di dunia pun, Ia bahkan bersedia ada bersama mereka yang dinomorduakan dan direndahkan masyarakat: perempuan, janda, pemungut cukai, orang miskin, penderita kusta, sampai nelayan dari Galilea [yang kala itu terkenal sebagai daerah kaum "kafir" dan warganya gemar berkelahi].
Mari kita terus mengingat bahwa Kristus ada bersama mereka yang merasa kerasnya kehidupan. Dia ada bersama orang-orang yang kita pinggirkan karena persaingan ekonomi dan perbedaan tingkat sosial. Apakah kita juga ada bersama mereka? Atau, jangan-jangan kita terlalu sibuk beraktivitas di dalam gedung gereja dan tidak memberkati keluar?
KRISTUS BERSEDIA HADIR DALAM PENDERITAAN MANUSIA
KIRANYA KITA MENELADANI PELAYANAN-NYA ITU.